nusabali

97 Pegawai RSUD Klungkung Non Reaktif Saat Dirapid Test

Pasca Dokter Spesialis Jantung Terpapar Covid-19

  • www.nusabali.com-97-pegawai-rsud-klungkung-non-reaktif-saat-dirapid-test

SEMARAPURA, NusaBali
Sebanyak 97 pegawai dari sasaran 157 pegawai RSUD Klungkung menjalani rapid test di RSUD Klungkung, Rabu (3/6) pagi.

Mereka yang dirapid test merupakan tenaga medis, paramedis dan tenaga lain, karena sempat kontak dengan dokter spesialis jantung RSUD Klungkung yang terpapar Covid-19. Hasilnya dari 97 pegawai RSUD Klungkung yang dirapid test semuanya non reaktif. Sementara 60 pegawai lainnya akan menyusul dirapid test berdasarkan shift jam kerja pegawai yang bersangkutan, yakni siang-malam.

Pantauan di lapangan, rapid test ini dilakukan langsung oleh petugas RSUD Klungkung dari pukul 09.00 Wita. Test dan pemeriksaan dipusatkan di Laboratorium RSUD Klungkung, namun beberapa pengambilan sampel darah juga ada dilakukan di ruangan petugas medis, hal ini supaya petugas medis masih bisa melayani pasien.

Direktur RSUD Klungkung, dr Nyoman Kesuma, mengatakan dari 97 orang yang dirapid test hasilnya non reaktif. Sisanya lagi 60 orang yang belum dirapid test akan menyusul saat masuk jam kerja. "Untuk jumlah keseluruhan pegawai kita per 1 Januari 2020 sebanyak 850 orang, namun hanya 157 orang yang sempat kontak dengan seorang dokter spesialis jantung yang terkonfirmasi positif Covid-19," ujarnya.

Supaya pelayanan RS tetap jalan maka saat rapid test pun sudah diatur sedemikian rupa, ada yang digelar langsung di lab, dan di ruangan petugas medis masing-masing, selanjutnya sampel itu diperiksa di lab. "Pelayanan tetap seperti biasa, tentu dari awal kita sudah mengenakan alat pelindung diri saat bertugas," ujar dr Kesuma.

Selain menggelar rapid test 3 orang perawat dan 1 tenaga administrasi di layanan poli jantung, sudah diminta karantina mandiri di rumah masing-masing. Mengingat mereka satu ruangan dengan seorang dokter spesialis jantung yang terserang Covid-19. "Mereka sudah dicek swab, namun hasilnya belum keluar," kata dr Kesuma.

Sedangkan pasien yang sempat mendapat pelayanan oleh dokter spesialis jantung yang bersangkutan juga sudah ditelusuri oleh Dinas Kesehatan (Diskes) Klungkung, setidaknya sekitar 150 pasien sudah didata yang sempat kontak selama dua minggu terakhir. "Rapid testnya akan segera dilakukan oleh Dinas Kesehatan," ujarnya sembari menyebut saat ini RSUD Klungkung memiliki kapasitas 27 tempat tidur untuk ruang isolasi.

Di satu sisi pelayanan poli jantung tetap dilaksanakan, kata dr Kesuma, kebetulan dokter spesialis jantungnya ada dua orang. Mereka selama ini sudah membuat jadwal yang memungkinkan tidak pernah ketemu, untuk koordinasi dilakukan lewat telepon di tempat terpisah. "Maka kedua dokter spesialis ini selang seling di poli," katanya.

Berdasarkan evaluasi kasus seperti ini, RSUD Klungkung dan semua jajaran bidang pelayanan untuk waspada dalam penularan di luar RS seperti kontak dengan keluarga yang sudah dinyatakan positif. Seperti kasus yang dialami oleh seorang dokter spesialis jantung RSUD Klungkung, di mana ditulari oleh istrinya yang tengah bertugas pendidikan spesialis penyakit dalam di RS Sanglah, Denpasar.

Untuk itu dr Kesuma juga mengajak masyarakat untuk tidak takut ke RSUD Klungkung untuk mendapatkan pelayanan. Karena hingga saat ini belum ada petugas medis yang tertular dari pasiennya, begitupula tenaga medis sudah mengenakan APD yang ketat. "Kami akan siapkan tempat khusus untuk petugas medis mengganti pakaian APD, hingga mandi di RSUD Klungkung, sehingga benar-benar bersih/steril saat pulang ke rumah," ujarnya. *wan

Komentar