nusabali

Ditinggal Ayah, Sekeluarga Tinggal Sekamar Kos

Potret Keluarga Miskin asal Desa Pesinggahan, Klungkung

  • www.nusabali.com-ditinggal-ayah-sekeluarga-tinggal-sekamar-kos

SEMARAPURA, NusaBali
Satu keluarga miskin, seorang ibu dengan empat anak, asal Banjar Pundukdawa, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung, tinggal di sebuah kamar kos, Lingkungan Banjar Pekandelan Klod, Kelurahan Semarapura Klod, Kecamatan Klungkung, Selasa (2/6) pagi.

Empat anak tersebut sudah tinggal di kos itu sejak ayah mereka, I Wayan Sudiarta, 45, meninggal sekitar setahun lalu.  Sedangkan ibunya, Desak Made Ayu Swati,43, maburuh (bekerja jadi buruh) membantu jualan nasi di Kota Gianyar, dan kos di Gianyar. Empat anak itu yakni saudara kembar, Putu Gede Sudarma Wijaya putra,21, sudah putus sekolah SMP sejak kelas 2 SMP, dan Made Sudarma Wijaya Kusuma,21, baru tamat SMA. Dua adiknya, Komang Ayu Dewi Asih,18, kelas XII SMAN 1 Dawan, dan Ketut Agus Asmara Jaya,16, kelas VIII SMPN 1 Dawan. "Dulu ayah saya kerja jadi bengkel. Sejak ayah meninggal, kami kos, karena bangunan rumah sudah rusak," ujar Made Sudarma.

Untuk biaya kebutuhan sehari-hari, biaya sekolah, dan kos, mereka hanya mengandalkan dari ibunya, "Saya sudah mencoba melamar pekerjaan pada salah satu minimarket. Tapi karena SPP belum lunas, saya belum bisa mendapatkan surat keterangan lulus dari sekolah sehingga belum bisa melengkapi persyaratan kerja," ujar Made Sudarma. Dia berharap dapat bantuan bedah rumah dari Pemkab Klungkung. Mereka awalnya tinggal menumpang pada kerabatnya di Banjar Pundukdawa.

Keberadaan keluarga ini dicek Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, didampingi Sekda Klungkung I Gede Putu Winastra. Bupati hanya mendapati dua remaja kakak beradik itu di rumah kos tersebut. Dua saudaranya lagi sedang keluar.

Bupati Suwirta lanjut menuju asal keluarga ini yakni Banjar Pundukdawa  Desa Pesinggahan. Kedatangan Bupati Suwirta disambut Kepala Dusun (Kadus) Pundukdawa, Komang Muliantara, langsung mengantar menuju rumah asal keluarga Desak Made Ayu Swastiti. Di lokasi, Bupati Suwirta mendapati sebuah gubuk tidak layak huni yang merupakan rumah keluarga Desak Made Ayu Swastiti.

Kadus Punduk Dawa Komang Muliantara mengatakan, warganya yang bernama Desak Made Ayu Swastiti bersama keempat anaknya telah pergi meninggalkan pekarangan rumahnya. Mereka hidup dengan menyewa sebuah kamar kos di Kecamatan Klungkung. Desak Swastiti sendiri yang merupakan seorang janda, tinggal dan bekerja di Gianyar. Sebelum pergi meninggalkan tanah pekarangannya, anak-anak Desak Made Ayu Suwasti hidup menumpang bersama paman dan bibinya yang masih berada di satu pekarangan rumah tersebut.

"Namun sejak akhir tahun 2019, anak-anak ini memilih tinggal di kos di Lingkungan Pekandelan Klod, Klungkung," ujarnya.

Dia bersama beberapa tokoh setempat berupaya membantu dengan memberikan pekerjaan kepada keluarga ini supaya bisa senantiasa berkumpul dan tinggal di desa asal dengan layak. Namun mereka lebih memilih keluar, dan tinggal dalam satu kamar kos.

Bupati Suwirta meminta para aparat desa untuk segera membuat usulan pembangunan bedah rumah dengan dana alokasi desa. Namun untuk mempercepat realisasi bedah rumah, Bupati akan berupaya membantu mencarikan bantuan CSR untuk keluarga ini. “Kepada para prajuru mari kita bahu membahu membantu keluarga ini. Saya tidak ingin ada kemiskinan telantar,” harap Bupati asal Dusun Ceningan, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida ini.*wan

Komentar