nusabali

4 Keluarga Inti Diswab, 38 Kerabat Rapid Test

Bocah Disebut Positif Corona Setelah Jenazahnya Dikubur

  • www.nusabali.com-4-keluarga-inti-diswab-38-kerabat-rapid-test

GIANYAR, NusaBali
Empat orang keluarga inti I Gede A, 12, bocah asal Banjar Serongga Kelod, Desa Serongga, Kecamatan Gianyar yang dinyatakan positif Covid-19 setelah jenazahnya dikubur, sudah diuji swab, Selasa (2/6).

Sedangkan 38 orang kerabatnya yang mengikuti prosesi penguburan jenazah bocah berusia 12 tahun ini, Minggu (31/5) malam, di-rapid test pada saat bersamaan.Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Gianyar, Made Wisnu Wijaya, mengatakan 4 orang keluarga inti bocah I Gede A tersebut terdiri dari ayah, ibu, adik, dan tantenya. Uji swab terhadap 4 orang ini dilakukan di RSUD Sanjiwani Gianyar, Selasa kemarin. Namun, hasil uji swab belum keluar.
 
Sedangkan 38 orang yang sempat kontak erat saat ikut prosesi poenguburan jenazah, hasil rapid test-nya dinyatakan non reaktif. “Sebanyak 38 orang yang ikut dalam prosesi penguburan itu dari keluarga dan kerabat. Berdasarkan rapid test, hasilnya negatif semua,” papar Wisnu Wijaya yang juga Sekda Kabupaten Gianyar, Selasa kemarin.

Menurut Wisnu Wijaya, tim surveillance GTPP Covid-19 Gianyar juga masih melakukan penelusuran di sekitar tempat tinggal sehari-hari bocah I Gede A di kawasan Jalan Dewi Sri Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar. Bocah malang ini merupakan anak sulung dari dua bersaudara. Ayahnya bekerja sebagai Satpam salah satu bank di Desa Batubulan, sementara ibunya adalah ibu rumah tangga. Sedangkan adiknya masih balita. Wisnu Wijaya menyebutkan, penyebab kematian bocah Gede A masih diaudit. Pasalnya, ada gejala demam berdarah (DB) dan suspect ensefalitis.

Bocah Gede A sendiri meninggal dunia dalam perawatan di RSUP Sanglah, Denpasar, Minggu (31/5) petang dan langsung dikuburkan malam itu juga. Sehari setelah jenazahnya dikuburkan, bocah malang ini dinyatakan positif Copvid-19.

Menurut Wisnu Wijaya, bocah Gede A awalnya menderita demam sejak 24 Mei 2020. Namun, bacah tersebut tidak langsung dibawa ke fasilitas kesehatan, melainkan hanya dirawat di rumahnya selama 2 hari. Karena masih demam, bocah malang ini akhirnya dirawat di RS Ganesha, Desa Celuk, Kecamatan Sukawati, Gianyar dengan gejala mual, muntah, malgia, dan nyeri menelan.

Kemudian, anak itu dirapid test 30 Mei 2020, hasilnya reaktif. Karena terjadi penurunan kesadaran dan memerlukan perawatan PICU dengan diagonsa Sup Ensefaliti, yang bersangkutan kemudian dirujuk ke RSUP Sanglah.

Karena hasil rapid test positif, bocah malang ini kemudian diuji swab. Hasil uji swab belum keluar, yang bersangkutan keburu meninggal, Minggu petang pukul 18.30 Wita. Jenazahnya tidak langsung dimakamkan, melaikan sempat disemanyamkan sejenak di rumah duka, karena saat itu hasil swab belum keluar.

Sehari setelah dikuburkan, Senin (1/6) siang pukul 13.00 Wita Dinas Kesehatan Gianyar menerima laporan dari RSUP Sanglah bahwa hasil uji swab bocah Gede A positif Covid-19. Karena itu, tim surveillance Dinas Kesehatan Gianyar langsung melakukan koordinasi dengan pihak fasilitas kesehatan terkait histori perjalanan penyakit pasien. *nvi

Komentar