nusabali

Berkebun, Hobi Baru Ala Rumahan di Masa Pandemi

  • www.nusabali.com-berkebun-hobi-baru-ala-rumahan-di-masa-pandemi

Di masa pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kebosanan selama beraktivitas di rumah  saja. Salah satunya dengan menuangkan hobi kita agar tetap produktif. Namun akan lebih berbeda ketika mencoba melakukan hobi baru, seperti apa ya kira-kira ?

Penulis : Ngk Pt Teja Kamertaya

Merasa bosan selama berbulan-bulan beraktivitas di rumah saja pada saat pandemi merupakan hal wajar. Namun, rasa bosan itu dapat segera hilang ketika mencoba sesuatu hal yang baru. Apalagi jika dapat dilakukan dengan mudah, bisa saja menjadi hobi baru selama pandemi. Justru hal ini dapat menjadi solusi di saat rasa bosan terus melanda.

Begitu juga yang dirasakan Ayu Ari Leonita yang begitu bosan saat berada di rumah hampir 3 bulan. Leonita yang merupakan seorang mahasiswi semester 6 ini mencoba mencari kegiatan yang dapat dilakukan dari rumah saja. “Awalnya selama 1-2 bulan di rumah aja masih biasa aja, tapi setelah itu mulai bosan banget karena kegiatan yang itu-itu aja,” ungkapnya dengan sendu. 

Awal mula kebosanannya pada akhirnya menghantarkan Leonita pada hobi barunya.“Ngerasa pas aja moment-nya untuk mulai saat ini, karena didukung sama orang tua juga. Mulai dari itu deh kepikiran untuk cari sesuatu hal yang baru, apalagi sekarang udah balik kampung halaman, jadi kayaknya berkebun di lahan kosong dekat rumah masih bisa nih,” tambahnya.

Leonita juga mengaku berkebun bersama orang tuanya, berbagai jenis tanaman pun ditanamnya .“Ada cabai, lidah buaya, ubi rambat, pare, terong hingga pisang” ucapnya. Kala itu pun , Leonita hanya menghabiskan uang Rp 25.000 saja untuk membeli 100 bibit cabai, sedangkan bibit lainnya diperoleh dari hasil menyemai sendiri. Hingga saat ini, ia juga merasa tidak mengalami kesulitan selama menjalani hobi barunya yang dimulai awal bulan Mei lalu. Ia pun juga mengaku belajar berkebun diperoleh dari pengalaman kakeknya. 

Berbagai manfaat dari hobi barunya pun begitu dirasakan oleh mahasiswi ini. “Asik aja rasanya ketika suntuk dari pekerjaan rumah ditambah nyusun tugas akhir, lalu di saat weekend dapat berkebun itu seperti recharge energi kita buat next week gitu,” ucapnya dengan senang.  “Iya selain itu juga, imbasnya yang di rasakan kemudian hari. Walaupun aku udah perkirain hasil kebun baru bisa dipanen kira-kira setelah pandemi, tetapi lumayan nanti ketika perekonomian keluarga mulai normal, pemasukannya bisa dialokasikan ke yang lain,” tambahnya.

Leonita juga merasakan ketika berkebun pikiran terasa lebih tenang. Ia pun juga mendapat pengalaman berharga selama menjalani hobi barunya. “Aku merasa berkebun jadi ikut berproses, menikmati bagaimana jerih payah petani yang selalu berjuang memenuhi kebutuhan pangan, ya dari sini kita tidak bisa meremehkan mereka (petani -red). Jadi sangat disayangkan sekali bagi orang-orang yang punya lahan tapi gak dimanfaatkan sebaik mungkin, mumpung di rumah aja kita harus sama-sama memulai,” pesan Leonita.

Hal serupa pun dirasakan I Putu Sastrawan yang merupakan seorang karyawan restoran di Seminyak yang harus dirumahkan selama pandemi ini, “Ya, jadi karena udah gak kerja lagi mulai ngerasa jenuh banget di rumah, ya sudah aku memilih untuk berkebun aja biar tetap produktif,” ungkapnya. Selain itu, alasan Sastrawan berkebun ingin memperoleh sayuran yang bersih dan sehat tanpa pestisida agar lebih aman untuk dikonsumsi sekeluarga.

Di rumah Sastrawan menanam berbagai jenis bibit sayuran seperti tomat, sayur hijau, bayam hingga kangkung. Tidak hanya itu saja, ia juga menanam berbagai jenis bibit bumbu dapur,  mulai dari cabai, bawang merah, jahe bahkan jeruk nipis. Ia mengaku berkebun hanya menggunakan alat dan lahan seadanya di depan rumahnya. “Jadi kalo untuk alatnya pakai cangkul, cetok, ember, dan penyemprotan sedang. Nah jadinya untuk tempat tanamnya sebagian ada ditanah langsung, sebagian di pot, dan di pipa khusus sayuran dengan sistem hidroponik,” ungkapnya.

Begitu seriusnya menekuni hobi barunya , Sastrawan selalu merawatnya bibit tanamannya agar terhindar dari hama untuk memperoleh hasil yang maksimal. “Biasanya rutin beberapa hari untuk penyemprotan pakai beberapa tetes sabun cair dengan potongan jeruk nipis lalu dicampur air 1 liter lalu diseprotkan, manfaatnya agar daun cabai gak mudah keriting karena hama. Jadi aku dapet informasi ini karena sering nonton tutorial berkebun di YouTube,” jelasnya serius.

Ia pun begitu merasakan manfaat selama berkebun di rumah. “Walaupun berkebun di lahan seadanya tapi nyatanya aku sudah dua kali berhasil panen sayur kangkung, sayur hijau sama bayam. Selain itu aku juga bisa menghemat bahan makanan di dapur, nanti kalau panen banyak rencananya aku juga bisa jual di warung, kan lumayan ya,” ujar Sastrawan. “Yang terpenting selalu manfaatkan lahan yang ada saat ini, jika gagal menanam, coba lagi dan lagi. Sampai kita benar-benar merasakan hasilnya dari apa yang kita tanam,” tutup Sastrawan seraya tersenyum

Tiada yang mengira, berkebun yang awalnya sebagai hobi baru untuk menghilangkan rasa bosan di tengah pandemi ternyata tidak bisa dipandang sebelah mata. Berbagai manfaat yang dirasakan oleh Leonita dan Sastrawan selama berkebun nyatanya begitu menjanjikan ketika sudah ditekuni. Berkebun yang dulunya hanya dilakukan oleh petani di kebun, ternyata bisa dilakukan oleh siapa saja dengan lahan seadanya di rumah saja.


*. Tulisan dalam kategori OPINI adalah tulisan warga Net. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Komentar