nusabali

Pengendara Diminta Putar Balik

Dari Jawa Tak Bawa Suket Rapid Test

  • www.nusabali.com-pengendara-diminta-putar-balik

TABANAN, NusaBali
Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Tabanan melalui Satgas Pengawasan dan Pengamanan melakukan operasi di Jalan Bypass Ir Soekarno, Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan, Jumat (29/5).

Hasil operasi tersebut, belasan kendaraan terjaring. Tiga di antaranya diminta putar balik karena tidak menunjukkan surat keterangan rapid test Covid-19 usai datang dari Jawa.

Operasi digelar sebagai tindak lanjut pencegahan penyebaran Covid-19 di Tabanan. Operasi melibatkan anggota Satpol PP, Dinas Perhubungan, TNI, Polri, dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Tabanan.

Kepala Satpol PP Tabanan I Wayan Sarba mengatakan hasil dari operasi tersebut, 13 orang kedapatan tidak membawa KTP, 21 orang tidak menggunakan masker, dan 3 kendaraan roda empat yang datang dari Jawa tidak membawa surat keterangan rapid test Covid-19. “Tiga kendaraan tidak membawa surat keterangan rapid test, kami sudah minta balik. Yang bersangkutan hendak menuju Denpasar,” ungkapnya.

Jelas Sarba, warga yang tidak membawa KTP dibina di tempat dan sudah menandatangani surat pernyataan. Warga yang tidak menggunakan masker diberikan peringatan dan dibagikan masker gratis. “Ini kami lakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Tabanan,” imbuhnya.

Dikatakan, selain menggelar operasi di jalan raya bersama tim gabungan, pihaknya sudah menyusun jadwal menggelar operasi menyasar kos-kosan di wilayah Tabanan. “Kami akan itensifkan patroli  wilayah tiga kali sehari untuk mendukung percepatan penanganan Covid-19,” katanya.

Menurut Sarba, tiga kali patroli selain menyasar duktang, juga memantau adanya kerumunan masyarakat, tidak gunakan masker dan buka tutup pasar maupun toko modern. “Termasuk nanti juga memonitor pos-pos gotong royong yang dibangun desa adat dan desa,” bebernya.

Dia berharap untuk saat ini agar bisa memutus rantai penyebaran Covid-19, masyarakat dan pemerintah harus bekerja sama. Masyarakat jangan sampai di tengah pandemi ini mengadakan kumpul-kumpul atau pun perayaan.

Selama pandemi, diakui Sarba, khusus wilayah Tabanan belum ditemukan atau sampai membubarkan adanya masyarakat yang menggelar party di hotel dan vila. Yang sudah sempat dibubarkan adalah anak muda yang nongkrong di warung. “Kalau anak muda nongkrong sering kami bubarkan. Namun terkait dengan party di hotel maupun vila di Tabanan belum ada,” tandas Sarba.7des

Komentar