nusabali

Gelombang Tinggi, Nelayan Dilarang Melaut

  • www.nusabali.com-gelombang-tinggi-nelayan-dilarang-melaut

TABANAN, NusaBali
Gelombang tinggi di pantai selatan membuat nelayan di Pantai Pasut, Desa Tibubiu, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, berbondong-bondong menyelamatkan jukung pada Rabu (27/5).

Sebab tinggi gelombang yang mencapai 4 meter itu dikhawatirkan membuat jukung yang sedang ditambatkan hanyut ke laut. Sejumlah nelayan pun bergotong royong menyelamatkan jukung mereka. Bahkan agar jukung tidak hanyut, nelayan menempatkan armada mereka di sisi jalan.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) di Tabanan I Ketut Arsana Yasa alias Sadam, menjelaskan tinggi gelombang pada Rabu pagi mencapai 4 meter. Hal itu membuat jukung nelayan yang sedang ditambatkan terimbas hantaman gelombang.

Agar tidak rusak dan hanyut ke tengah laut, nelayan pilih memindahkan ke tempat aman. “Pagi-pagi semua nelayan gotong royong pindahkan jukung,” ungkap Sadam.

Bahkan agar tidak terimbas parah, jukung nelayan ada yang ditempatkan di pinggir jalan. Namun tidak sampai mengganggu aktivitas warga yang lewat.  “Karena ombaknya tinggi, nelayan sejauh mungkin cari tempat aman untuk menempatkan jukung agar tidak hanyut,” imbuh Sadam.

Menurut Sadam, upaya menyelamatkan jukung dilakukan oleh hampir seluruh nelayan yang ada di Tabanan mulai dari Pantai Nyanyi, Kecamatan Kediri hingga Pantai Selabih, Kecamatan Selemadeg Barat. Diperkirakan gelombang tinggai masih terjadi hingga 2 Juni mendatang, karena fenomena alam ini baru terjadi pada Selasa (26/5) sore.

Akibat adanya gelombang tinggi, seluruh nelayan Tabanan dilarang melaut sejak Rabu sore. Sebab ketinggian gelombang sangat membahayakan keselamatan nelayan di laut. Padahal saat ini nelayan sedang bersiap memanen ikan lemuru dan ikan tongkol. “Sekarang kami larang dulu melaut, karena gelombang sangat berbahaya,” tandas Sadam. *des

Komentar