nusabali

Tiga Personel Polsek Sukasada Positif Corona

Kasus Covid-19 di Bali 42,17 % Transmisi Lokal

  • www.nusabali.com-tiga-personel-polsek-sukasada-positif-corona

SINGARAJA, NusaBali
Dalam dua hari terakhir, muncul tam bahan 4 kasus baru positif Covid-19 (virus Corona) di Kabupaten Buleleng.

Dari 4 pasien positif Corona tersebut, 3 orang di antaranya adalah personel Polsek Sukasada. Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, mengatakan 3 personel Polsek Sukasada yang terkonfirmasi positif Corona berdasarkan uji swab tersebut, masing-masing berkode Pasien dalam Pengawasan (PDP) 62, PDP 63, dan PDP 64. Mereka berasal dari dan tinggal di kecamatan berbeda.

“Tim surveillance kami masih terus melakukan tracing contact terkait 3 personel Polsek Sukasada yang terkonfirmasi positif Covid-19 ini. Sampai saat ini, belum diketahui pusat penyebarannya dari mana,” jelas Gede Suyasa yang juga Sekda Kabupaten Buleleng dalam video conference di Singaraja, Senin (25/5).

Menurut Suyasa, anggota Polsek Sukasada berkode PDP 62 yang positif Corona tinggal di kawasan Kecamatan Sukasada. Sedangkan anggota Polsek Sukasada berkode PDP 63 tinggal di Kecamatan Banjar. Sebaliknya, amnggota Polsek Sukasada berkode PDP 64 tinggal di Kecamatan Buleleng. Ketiga polisi ini dinyatakan positif Corona berdasarkan uji swab, yang hasilnya diumumkan Minggu (24/5).

Suyasa menyebutkan, dari hasil tracing (penelusuran) sementara, tim surveillance GTPP Covid-19 Buleleng menemukan 49 orang yang sempat berkontak dengan polisi berkode PDP 63. Mereka sudah di-rapid test, dengan hasil non rekatif alias negatif Corona. Sedangkan 5 orang yang sempat berkontak erat dengan polisi berkode PDP 62 dan 9 orang yang sempat berkontak erat dengan polisi berkode PDP 64, rencananya akan di-rapid test, Selasa (26/5) ini.

Ditanya apakah Polsek Sukasada akan ditutup sementara dengan munculnya 3 personel yang positif Covid-19, menurut Suyasa, pihaknya tidak berwenang memberikan keputusan masalah ini. Meski demikian, GTPP Covid-19 Buleleng tetap menyarankan instansi terkait untuk memberikan fokus perhatian dan cegah penularan, karena merupakan salah satu tempat pelayanan publik.

Sementara, selain 3 personel Polsek Sukasada, satu tambahan kasus baru lainnya Covid-19 di Buleleng adalah non PMI berkode PDP 65. Menurut birokrat asal Desa/Kecamatan Tejakula, Buleleng ini, yang bersangkutan termasuk transmisi lokal.

Dengan tambahan 4 kasus baru dalam dua hari terakhir, maka total kumulatif positif Covid-19 di wilayah Buleleng hingga saat ini mencapai 74 kasus. Dari jumlah itu, 26 orang di antaranya adalah pekerja migran Indonesia (PMI) yang baru pulang dari luar negeri, 1 orang non PMI dengan riwayat perjalanan ke luar daerah Bali, dan 47 orang lagi kasus transmisi lokal (tertular di daerah). Sebanyak 44 orang di antaranya sudah berhasil sembuh, sementara 30 orang lagiu masih dalam perawatan.

Buleleng menempati peringkat ketiga sebagai daerah di Bali dengan jumlah pasien Covid-19 terbanyak. Posisi teratas diduduki Kabupaten Bangli dengan 89 kasus positif Corona, disusul Kota Denpasar dengan 78 kasus positif Corona.

Sementara, Kapolres Buleleng AKBP I Made Sinar Subawa enggan berkomentar saat dikonfirmasi NusaBali terkait adanya 3 personel Polsek Sukasada yang positif Covid-19, Senin kemarin. Perwira Polri asal Jembrana ini mengaku menyerahkan sepenuhnya penyampaian informasi melalui satu pintu kepada GTPP Covid-19 Kabupaten Buleleng.

“Ini maaf sebelumnya nggih. Karena ini berkaitan Covid-19, jadi saya mengikuti statemen dari Gugus Tugas saja. Biar satu pintu saja. Karena ini kesepakatan dengan Gugus Tugas,” elak AKBP Sinar Subawa.

Meski demikian, mantan Kapolres Tabanan ini berjanji akan memperketat kembali Protap kesehatan seluruh personel Polres Buleleng dalam menjalankan tugas di lapangan. Selain ketetapan peggunaan alat pelindung diri, juga akan dilakukan penyemprotan dengan disinfektan di seluruh jajaran Polres Buleleng.

Sementara itu, per Senin kemarin muncul tambahan 2 kasus baru positif Covidf-19 di Bali. Pada saat bersamaan, 2 pasien juga berhasil sembuh. Walhasil, jumlah pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh hingga saat ini mencapai 295 orang atau 74,50 persen dari total 396 kasus positif.

Ketua Harian GTPP Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra, mengatakan tambahan 2 kasus baru per Senin kemarin terdiri dari 1 PMI dan 1 orang kasus transmisi lokal. Maka, tpotal kumulatif positif Covid-19 di Bali sampai saat ini mencapai 396 orang. “Sedangkan yang sembuh sudah mencapai 295 orang (74,50 persen). Sementara yang meninggal tetap 4 orang dan yang masih dalam perawatan sebanyak 97 orang,” ujar Dewa Indra yang juga Sekda Provinsi Bali dalam rilis tertulis yang diterima NusaBali, Senin malam.

Dewa Indra menyebutkan, jika diperhatikan, kasus transmisi lokal (tertular di Bali) dan kasus imported case (tertular di luar Bali) hampir berimbang. Transmisi lokal mencapai 167 kasus atau 42,17 persen. Sedangkan untuk imported case, 190 orang PMI/ABK yang punya riwayat perjalanan ke luar negeri (47,98 persen) dan 31 orang non PMI dengan riewayat perjalanan ke luar daerah di Indonesia (7,83 persen). Sisanya, 8 orang WNA (2,02 persen).

Berdasarkan sebaran, kasus transmisi lokal terbanyak terjadi di wilayah Kabupaten Buileleng dengan 47 kasus. Sementara Kabupaten Bangli menempati posisi kedua transmisi lokal yakni 45 kasus, disusul Kota Denpasar (30 kasus transmisi lokal), Badung (17 kasus), Karangasem (15 kasus), Gianyar (5 kasus), Klungkung (4 kasus), Tabanan (3 kasus), dan Jembrana (1 kasus).

“Untuk menekan kasus transmisi lokal, masyarakat harus sadar dan disiplin dalam melakukan upaya pencegahan virus ini. Masyarakat, para tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh politik, dan semua elemen harus bersatu padu menguatkan disiplin kita semua dalam penerapan protokol pencegahan Covid-19, yakni selalu menggunakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menghindari keramaian, melaksanakan etika batuk/bersin, melakukan penyemprotan disinfektan pada tempat yang tepat, menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh kita,” tandas birokrat asal Desa Pemaron, Kecamatan Buleleng ini. *k23,ind

Komentar