nusabali

Sepakat Sholat Ied Digelar di Rumah

  • www.nusabali.com-sepakat-sholat-ied-digelar-di-rumah

Saat bertemu Kapolda Bali, ada 4 poin yang disampaikan para tokoh muslim ini untuk mendukung kebijakan pemerintah pusat terkait perayaan Lebaran.

DENPASAR, NusaBali

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali HM Taufiq As’adi secara kelembagaan mendukung kebijakan pemerintah pusat terkait pedoman pelaksanaan Lebaran 1441 Hijriah tahun 2020. Di mana pelaksanaan sholat ied tahun ini digelar sesuai Permenkes Nomor 9 Tahun 2020, yakni menggelar sholat Ied di rumah masing-masinh. Hal ini dalam rangka upaya memutus rantai penyebaran Virus Corona (Covid-19) yang saat ini mewabah.

Hal ini disampaikan oleh Ketua MUI Bali, Taufiq As’adi saat bertemu dengan Kapolda Bali Irjen Pol Dr Petrus Reinhard Golose di ruangan lounge Mapolda Bali, Rabu (20/5) siang. Dalam pertemuan itu, Taufiq As’adi datang bersama beberapa tokoh muslim lainnya.

Setidaknya ada 4 poin yang disampaikan para tokoh muslim ini untuk mendukung kebijakan pemerintah pusat terkait perayaan Lebaran tahun ini.

Pertama, sholat Idul Fitri digelar di rumah masing-masing. Kedua, tidak ada pelaksanaan pawai takbir keliling. Takbiran hanya dilakukan petugas masjid dan sangat terbatas. Ketiga, tidak menjadwalkan petugas khotib dan imam dalam pelaksanaan sholat ied. Keempat, tidak melakukan silaturahmi dengan berkumpul banyak orang. Disarankan silaturahmi dilakukan secara online.

"Melihat situasi dan perkembangan yang terjadi saat ini khususnya di Bali maka kami mendukung kebijakan pemerintah pusat. Utamanya terkait 4 hal yang kami sampaikan ini. Hal ini demi menjaga kesehatan masyarakat Bali. Kami mengimbau kepada seluruh umat untuk melaksanakan Sholat Idul Fitri sebaiknya dilaksanakan serempak di seluruh Bali di rumah masing-masing,” imbau Taufiq As’adi.

Hal senada juga disampaikan Ketua Dewan Masjid Indonesia Provinsi Bali, H Bambang Santoso. Anggota DPD RI Perwakilan Bali ini menyatakan setuju dengan imbauan pemerintah pusat untuk melaksanakan Sholat Idul Fitri di rumah masing-masing, namun imbauan ini harus dilaksanakan serentak di seluruh Bali. Sehingga melalui kesepakatan bersama ini semua umat mengetahuinya dan diharapkan untuk mematuhinya. “Apabila ada satu atau dua daerah yang melaksanakan Sholat Idul Fitri, hal tersebut bisa menjadi ancaman. Sesuai dengan ajaran Islam bahwa kita harus menjauhi hal yang membahayakan diri sendiri. Wabah ini nyata dan dapat membahayakan tidak hanya diri sendiri namun orang sekitar kita,” ujar H Bambang Santoso.  

Dukungan serupa juga disampaikan oleh Ketua PW NU Provinsi Bali, KH Abdul Aziz, Ketua PW Muhammaddiyah Provinsi Bali, H Aminullah, Ketua Pengembangan Organisasi DMI Provinsi Bali, Ust H Fauzy Basulthana, Ketua LDII Denpasar, H Kafilari, Kabid Binmas Islam Departemen Agama Provinsi Bali, H Nur Khamid, Wakil Ketua Umum MUI Provinsi Bali, H Maman Supratman yang turut hadir dalam pertemuan dengan Kapolda tersebut.

Sementara itu, Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose menyerahkan sepenuhnya kepada para tokoh ormas Islam untuk membuat kesepakatan bersama agar perayaan Idul Fitri di wilayah Provinsi Bali tidak ada perbedaan, mulai dari pelaksanaan sholat Ied hingga kegiatan bersilaturahmi. Kapolda mengungkapkan, sesuai dengan hasil video conference dengan pemerintah pusat pada Senin (18/5) lalu, disimpulkan bahwa sesuai dengan Permenkes 9/2020, kegiatan agama yang bersifat massive (mengumpulkan massa yang banyak) dilarang untuk dilaksanakan. “Mari kita patuhi bersama. Ini dalam rangka memutus rantai penyebaran Covid-19. Ini demi masa depan anak cucu kita. Tujuannya agar darurat kesehatan yang terjadi saat ini tidak menjadi darurat sosial ekonomi dan darurat keamanan. Saat ini, Covid-19 telah menjadi pandemi global. Di Bali sendiri setiap harinya kasus positif Covid-19 meningkat. Saat ini transmisi lokal cukup tinggi berada pada angka 38%,” beber Kapolda Irjen Petrus Golose.

Setelah sepakat mengikuti imbauan pemerintah pusat, Kapolda langsung berkoordinasi dengan Gubernur Bali, I Wayan Koster via video call. Hal itu langsung disaksikan oleh seluruh tokoh Muslim yang hadir saat itu. Kapolda menyampaikan kepada gubernur bahwa seluruh tokoh umat Muslim di Bali sudah sepakat dan menyetujui imbauan pemerintah pusat untuk melaksanakan Sholat Idul Fitri di rumah masing-masing dan akan segera membuat seruan bersama.

Saat itu juga Gubernur Wayan Koster mengucapkan terima kasih, mengapresiasi, dan menyetujui kesepakatan bersama para tokoh Muslim terkait pelaksanaan ibadah Sholat Idul Fitri agar dilaksanakan dari rumah masing-masing dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19.*pol, cr75

Komentar