nusabali

Bhabinkamtibmas Se-Tabanan Dapat APD Buatan Lokal

APD Diserahkan Bupati, Terdiri dari Baju Azmat, Face Shield, Masker

  • www.nusabali.com-bhabinkamtibmas-se-tabanan-dapat-apd-buatan-lokal

TABANAN, NusaBali
Seluruh 134 Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) di Kabupaten Tabanan mendapat bantuan Alat Peilindung Diri (APD) di tengah pandemi Covid-19.

APD yang diserahkan langsung Bupati Ni Putu Eka Wiryastuti, Selasa (19/5) pagi, tersebut merupakan hasil karya putra-putri daerah Tabanan. Penyerahan bantuan APD untuk seluruh Bhabinkamtibmas tersebut dilakukan Bupati Putu Eka Wiryastuti bersama Kapolres Tabanan, AKBP Mariochrsty Panji Sakti Siregar, di halaman Mapolres Tabanan, Selasa pagi. Para Bhabinkamtibmas diberikan APD agar terhindar dari virus Corona selama bertugas di lapangan.

Kelengkapan APD yang diberikan kepada para Bhabinkamtibmas se-Tabanan ini terdiri dari baju hazmat, masker, sarung tangan, dan face shield. Menurut Bupati Eka Wiryastuti, pemberian APD ini sebagai bentuk solidaritas Pemkab Tabanan dengan Polres Tabanan dalam memerangi pandemi Covid-19.

Bupati Eka Wiryastuti menyebutkan, dilihat dari media sosial, kinerja Polres Tabanan, utamanya para Bhabinkamtibmas, terus menerus memberikan imbauan kepada masyarakat dalam upaya memutus rantai penyebaran Covid-19. “Kita pantau dari sosial media, Polres Tabanan dan jajarannya terus bahu membahu mengingatkan masyarakat untuk cegah penyebaran Covid-19,” jelas Eka Wiryastuti.

Menurut Eka Wiryastuti, APD yang diberikan kepada para Bhabinkamtibmas tersebut merupakan hasil karya putra-putra daerah Tabanan. Dalam memproduksi APD ini, Pemkab Tabanan menggandeng Perusda Dharma Santika, UMKM, dan Lembaga Latihan Kerja (LLK). APD yang diproduksi di Tabanan bukan hanya digunakan masyarakat setempat, tapi juga di luar Tabanan.

Pemkab Tabanan sendiri memilih untuk memproduksi APD di daerah, karena sangat sulit membeli peralatan pelindung diri saat pandemi Copvid-19. Untuk memproduksi APD dalam jumlah banyak, Pemkab Tabanan menggandeng Perusda Dharma Santika dan mengerahkan UMKM-UKM yang ada. APD yang sudah diproduksi di Tabanan adalah baju hazmat, masker, dan face shield. Bahkan, untuk face shield, Perusdha Dharma Santika sampai kebanjiran order dari luar Tabanan.

Eka Wiryastuti meminta para Bhabinkamtibmas se-Tabanan untuk menggunakan APD yang digelontor kemarin, agar mereka tidak terpapar virus Corona saat bertugas di lapangan. “Tolong dipergunakan dengan baik APD ini ketika bertugas di lapangan,” tandas Srikandi PDIP asal Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Tabanan yang sudah dua periode menjabat Bupati Tabanan ini.

Menurut Eka Wiryastuti, para Bhabinkamtibmas kemungkinan nanti dirapid test. Sebab, mereka sangat rentan terpapar Covid-19 karena banyak berinteraksi langsung dengan masyarakat, baik untuk melakukan pembinaan maupun penanganan yang sifatnya urgen terkait wabah Covid-19. “Untuk rapid test tentu kami akan pikirkan, sekarang fokus dulu terhadap PMI yang pulang sebelum 22 Maret 2020,” katanya.

Sedangkan Kapolres Tabanan, AKBP Mariochristy Panji Siregar, mengucapkan terima kasih atas perhatian Pemkab Tabanan terhadap anggotanya. Menurut AKBP Panji Siregar, APD yang diberikan Bupati Tabanan ini sangat berarti untuk anggota ketika bertugas di lapangan. “Kami berpesan untuk para Bhabinkamtibmas, jangan pernah bosan dan lelah dalam memberikan imbauan kepada masyarakat agar situasi di Tabanan menjadi kondusif,” pintanya.

Sementara itu, Direktur Perusda Dharma Santika, I Putu Sugi Darmawan, mengungkapkan APD yang sudah diproduksi berjumlah ribuan unit. Rinciannya, 300 baju hazmat, 100.000 masker, dan 500 face shield. "Yang paling banyak memang masker, karena selain petugas medis, masyarakat juga memerlukannya," ungkap Sugi Darmawan saat dihubungi terpisah, Selasa kemarin.

Menurut Sugi Darmawan, APD yang diproduksi di Tabanan tersebut dikerjakan 100 orang tukang jahit di sejumlah UMKM. Mereka dinamakan Penjahit Gotong Royong. Mereka yang dilibatkan adalah tukang jahit dari Bina Tailor dan Prabu Kreasi, BUMDes Pandak Gede (Kecamatan Kediri), dan UMKM Bad Covention. "Ini memang dikerjakan oleh putra-putri  daerahTabanan yang kini kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid-19," papar Sugi Darmawan.

Dalam memproduksi APD tersebut, Perusda Dharma Santika menyiapkan modal Rp 200 juta. Kemudian, baju hazmat dijual seharga Rp 160.000 untuk satu set, masker kain dari Rp 4.500-Rp 6.000 per pcs, dan face shield dijual seharga Rp 30.000 per unit.

"Yang memesan APD utamanya baju hazmat adalah petugas medis secara personal, baik dari Tabanan maupun luar daerah seperti Badung. Kalau instansi, belum ada yang memesan, kecuali dari Pemkab Tabanan," katanya.

Menurut Sugi Darmawan, khusus bahan baju hazmat, pihaknya memesan di salah satu perusahaan farmasi cabang di Bali. Bahan baku tersebut memang langka dan sulit didapat, karena seteril dan diperuntukkan bagi kepentingan medis. Sedangkan sampel dibuat oleh pihak LLK yang disetujui Dinas Kesehatan Tabanan dan BRSUD Tabanan. *des

Komentar