nusabali

Warga Desa Mas Pelihara Koi di Kali

  • www.nusabali.com-warga-desa-mas-pelihara-koi-di-kali

GIANYAR, NusaBali
Warga Banjar Batanancak, Desa Mas,  Kecamatan Ubud, Gianyar, memelihara ikan koi di kali banjar setempat.

Warga pun memasang pagar besi penyaring sampah. Dengan pagar besi dan ikan koi ini, wilayah Desa Mas yang biasanya langganan banjir karena sumbatan sampah, kini mulai ada perubahan.

Warga tersebut I Wayan Balik Suartana. Saat ditemui di rumahnya, Minggu (17/5), dia mengaku memelihara ikan di kali belakang rumahnya sejak Oktober 2019. "Sejak ada koi dan pagar besi, perlahan aliran kali jadi bersih. Banjir juga tidak ada lagi sekarang," jelasnya.

Awalnya, Wayan Balik hanya memelihara koi bersama tetangganya. "Awalnya cuma beberapa ikan saja, lama-lama kami tambah dan jadi sebanyak ini sekarang," jelasnya. Untuk mengetahui asal muasal sampah, di setiap perbatasan pekarangannya diisi juga plat atau pagar besi yang tujuannya untuk menyaring sampah yang tersangkut. “Itu bermula inisiatif kami di sini, khususnya warga yang memiliki aliran kali di belakang rumah,” terangnya.

Pemeliharaan ikan itu pun berawal karena mereka merasa jengkel. Sebab setiap musim hujan selalu terjadi banjir di belakang rumah mereka. Selain karena pengelolaan irigasi yang kurang bagus, terdapat juga beberapa ranting pohon dan sampah rumah tangga sengaja dibuang ke kali. “Bukan di sini saja banjirnya, tetapi banjir juga sering berdampak di depan Pasar Desa Mas, dan di depan Kantor Desa Mas,” imbuhnya.

Sejak ada gerakan memelihara ikan itu, beberapa relawan di desa setempat juga menyumbangkan bibit ikan. Mulai dari ikan koi, ikan emas, lele, dan ikan komet. Wayan Balik menjelaskan awalnya ada 2.000an bibit ikan ditebar sepanjang 600 meter. Namun saat ini yang hidup sekitar seribuan karena banyak yang bergerak ke hilir melewati celah plat besi tersebut. “Sejak gerakan Tukad Teba Kauh, Desa Mas ini berjalan, ikan yang dipelihara mulai membesar warga juga tidak ada yang membuang sampah ke kali jadinya. Sebab dulu di aliran kali ini sangat kotor sekali, bahkan kumuh, apalagi saat musim penghujan,” tandasnya.

Perbekel Desa Mas Wayan Gede Darmayuda mengaku Tukad Teba Dauh menjadi bersih berkat inisiatif salah satu relawan di sana. "Awalnya mereka (relawan,Red) datang ke rumah saya menyampaikan akan ada inisiatif bersihkan sungai dan akan diisi ikan koi. Saya sambut dengan baik apalagi ini ada kaitanya dengan situasi Jalan Raya Mas yang seringkali banjir karena sampah," jelasnya.

Darmayuda menambahkan selain para relawan, dirinya juga turut membantu dengan dana dari kantong pribadinya. "Mereka bergotong royong membersihkan sungai. Waktu itu saya juga ikut turun ke sungai dengan beberapa orang untuk melepas ikan koi. Pelepasan ikan koi pertama oleh Bapak Bupati dan istri, beberapa pejabat, dan Ketua DPRD Gianyar," imbuhnya. *nvi

Komentar