nusabali

Disdikpora Kelebihan DAK Rp 16,2 M

  • www.nusabali.com-disdikpora-kelebihan-dak-rp-162-m

Di saat Pemkab Karangasem kelimpungan karena pemerintah pusat membatalkan pencairan dana alokasi umum (DAU) Rp 53 miliar, Disdikpora Karangasem justru kelebihan anggaran dana alokasi khusus (DAK) Rp 16,2 miliar.

Dana alokasi khusus di Disdikpora Karangasem itu akumulasi sisa sejak tahun 2010.


AMLAPURA, NusaBali
Namun kelebihan anggaran tersebut tidak serta merta digunakan di 2016.Kadisdikpora Karangasem I Gede Ariyasa mengatakan, pengurangan DAU di 2016, tidak mengganggu kegiatan di Disdikpora. Ariyasa yang dikonfirmasi, Minggu (4/9), mengatakan, hampir setiap tahun menyisakan DAK. Tetapi DAK 2016 jauh menurun dibandingkan sebelumnya, sehingga semuanya terpakai. Untuk DAK sebesar Rp 16,2 miliar tersebut, merupakan akumulasi sisa sejak tahun 2010.

DAK itu berasal dari Bidang Pendidikan Dasar Rp 10,21 miliar. Rinciannya, tahun 2010 sebesar Rp 6,08 miliar, tahun 2011–2012 sebesar Rp 2,21 miliar, dan dana pengadaan buku tahun 2013 batal terlaksana dengan anggaran sebesar Rp 1,92 miliar. Sebab pengadaan buku tidak sesuai Permendagri No 79 Tahun 2013. Sedangkan DAK berasal dari Bidang Pendidikan Menengah sebesar Rp 6 miliar. Khusus untuk DAK Bidang Pendidikan Menengah di tahun 2012, sama sekali tidak terpakai.

Dicontohkan di tahun 2010, Karangasem menerima DAK untuk SD-SMP negeri dan swasta Rp 37,569 miliar, berasal dari pusat Rp 34,1554 miliar ditambah dana pendamping 10 persen dari APBD Karangasem Rp 3,415 miliar, total Rp 37,569 miliar. Untuk 365 SD dialokasikan Rp 18,111 miliar, dan untuk 36 SMP negeri/swasta sebesar Rp 19,457 miliar. Setelah pelaksanaannya berjalan, tersisa Rp 6,08 miliar.

Begitu juga di 2011 mendapat DAK dari pusat Rp 17,970 miliar ditambah dan pendamping 10 persen Rp 1,797 miliar, menjadi Rp 19,767 miliar. Ditambah DAK tahun 2012, setelah pelaksanaan berjalan, sisanya Rp 2,21 miliar.  “Tidak mungkin kami gunakan di APBD Perubahan 2016, apalagi untuk kegiatan fisik, khawatir pengerjaannya kekurangan waktu. Makanya kami alokasinya di tahun 2017,” kata Ariyasa. * k16

Komentar