Gus Adhi Minta Asuransi Nelayan Diberikan

Hal tersebut, Gus Adhi sampaikan saat Rapat Kerja Komisi IV DPR RI bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) secara virtual. "Saya imbau Menteri agar tidak menunda pemberian asuransi nelayan di masa pandemi Covid 19 ini," ujar Gus Adhi, Rabu (22/4).

Menurut Gus Adhi, asuransi nelayan sangat berguna bagi keluarga nelayan. Terlebih bila mereka tidak memiliki penghasilan lain.

Asuransi nelayan sendiri diberikan sejak tahun 2017 lalu. Besaran santunannya Rp200 juta bila meninggal dan Rp100 juta jika mengalami cacat tetap saat melakukan aktivitas penangkapan ikan. Sedangkan jika kecelakaan di luar aktivitas penangkapan ikan, memperoleh Rp160 juta bila meninggal dan Rp100 juta bila mengalami cacat tetap.

"Selama ini, nelayan mendapatkan asuransi itu. Namun dalam situasi seperti ini akan ditunda. Saya imbau Menteri jangan menundanya," kata Gus Adhi sekali lagi.

Gus Adhi juga meminta KKP memperhatian kalangan nelayan kecil, karena banyak diantara mereka tidak bisa menjalani aktivitas saat pandemi. Padahal di situasi seperti ini, mereka adalah tulang punggung pangan kita di bidang perikanan.

Bagi Gus Adhi, tidak masalah nelayan kecil tetap melakukan penangkapan ikan. Lantaran perahu mereka berisikan satu atau dua orang sehingga menerapkan aturan menjaga jarak.

Kemudian menggunakan masker saat menuju laut dan turun dari laut. Selanjutnya memakai sarung tangan ketika melakukan transaksi.

"Dengan begitu, mereka dapat mengail rezeki di situasi sulit ini," jelas anggota fraksi Golkar ini. Memang, lanjut Gus Adhi, harga ikan tangkapan nelayan merosot tajam.Namun mereka tetap melakukan itu agar tetap bisa makan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dalam kesempatan tersebut, Gus Adhi menyampaikan masukan dari pecinta lingkungan dan alam bawah laut. Mereka ingin beraksi dengan cara menanam terumbu karang. *k22