nusabali

Harga Pakan Mahal, Peternak Obral Babi

  • www.nusabali.com-harga-pakan-mahal-peternak-obral-babi

GIANYAR, NusaBali
Wabah Covid-19 tidak saja berimbas pada sektor pariwisata.

Sejumlah peternak babi di Gianyar juga terdampak. Akibat melemahnya kondisi perekonomian, peternak kesulitan membiayai pakan sehari-hari. Babi yang diproyeksikan bisa dijual dengan harga tinggi, biasanya menjelang Galungan, kini terpaksa dijual murah alias diobral. Per Kilogram, harga daging babi merosot di harga Rp 12.000.

Seperti dialami peternak di Lingkungan Banjar Bukit Jangkrik, Kelurahan Samplangan, Kecamatan Gianyar. Selain sulit biayai pakan, untuk menjual pun sulit. Sehingga ternak babi dijual murah untuk warga sekitar. Sejumlah warga pun patungan, Minggu (20/4). "Ini mapatung dadakan, karena peternak sulit biaya pakan. Makanya dijual murah, dipakai mepatung disini," jelas salah satu warga, Ketut Kusuma.

Dijelaskan, peternak babi mengumpulkan warga sekitar untuk mapatung. Layaknya menjelang hari raya, mapatung dilakukan secara gotong royong namun tetap menjaga jarak. Salah satu peternak babi yang menjual babinya, I Wayan Ngerti menjelaskan, dirinya melakukan hal tersebut adalah karena kesulitan menjual hewan ternaknya terutama kepada pengepul karena sepinya pasar. Namun bila tidak segera dijual, maka dirinya mengaku kesulitan untuk pakan ternaknya. "Sulit sekarang menjual babi, harganya juga murah. Bila terus tiang paksakan ngubuh (memelihara), maka saya terbebankan pakan ternaknya yang cukup mahal. Apalagi situasi seperti ini saya juga butuh uang," ujarnya.

Sedangkan, salah satu warga Bukit Jangkrik yang ikut mepatung, I Ketut Suwirta mengatakan bahwa dirinya ikut mepatung karena harga babi yang sangat murah. Bahkan menyentuh harga Rp 12.000 per kilonya. "Perkilonya cuma Rp 12.000 perkilo, lumayanlah tiang mepatung cuma Rp 57.000 sudah dapat lumayan daging babi," ucapnya.

Bendesa Bukit Jangkrik I Kadek Juniarta menjelaskan bahwa fenomena mepatung dadakan di desanya disebabkan karena faktor ekonomi  apalagi disaat situasi serba sulit seperti ini. "Terkait fenomena mepatung disaat masa sulit seperti ini mungkin kalau dilihat dari sisi pemilik merupakan salah satu cara untuk menyelamatkan ternaknya yang lain, mengingat para peternak tak punya solusi lain untuk bisa membeli pakan mereka. Begitu yang tiang dengar dari pemilik ternak babi," ungkapnya. *nvi

Komentar