nusabali

20 Petugas Medis RSD Mangusada Jalani Isolasi Diri

Wabup Suiasa Berkunjung untuk Memberi Motivasi

  • www.nusabali.com-20-petugas-medis-rsd-mangusada-jalani-isolasi-diri

MANGUPURA, NusaBali
Sebanyak 20 orang tenaga medis RSD Mangusada Kabupaten Badung mengisolasi diri selama 14 hari.

Hal ini dilakukan setelah mereka menangani pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19. Tempat isolasi khusus bagi petugas medis yakni di Yayasan Maha Bhoga Marga (MBM) di Jalan Raya Kapal, Kecamatan Mengwi.

Dalam upaya memberi motivasi kepada tenaga medis tersebut, Selasa (14/4), Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Badung dr Nyoman Gunarta dan Dirut RSD Mangusada dr Ketut Japa, berkunjung ke rumah singgah di Yayasan MBM. Tidak sekadar memotivasi para tenaga medis dalam menjalani masa isolasi diri selama 14 hari, Wabup Suiasa juga menyerahkan bingkisan yang berisi makanan. Bantuan secara simbolis diterima oleh salah seorang tenaga medis.

Kepada para tenaga medis, Wabup Suiasa berpesan untuk tetap menjaga kesehatan, dan tetap mengikuti arahan yang diberikan oleh Tim Satgas Penanggulangan Covid-19 Badung. “Sebetulnya sudah beberapa hari lalu ingin berkunjung, namun karena batasan-batasan, sehingga baru bisa hari ini (kemarin). Mohon tetap jaga kesehatan,” ujar Wabup Suiasa.

Wabup Suiasa dan rombongan juga menyempatkan berkunjung ke Puskesmas Abiansemal 2. Wabup Suiasa ingin melihat kesiapan tim medis di garda terdepan untuk menghadapi pandemi Covid-19.

Sementara Dirut RSD Mangusada dr Ketut Japa mengatakan total tenaga medis yang menjalani isolasi diri sebanyak 20 orang. “Ada yang sudah keluar, ada yang baru masuk. Untuk saat ini totalnya yang di Yayasan MBM itu ada 20 orang,” katanya saat dikonfirmasi terpisah.

Secara umum, lanjutnya, kondisi para tenaga medis sangat baik. “Sebetulnya, mereka sama seperti kita ini. Namun karena di tengah kondisi begini, mereka khawatir apabila pulang ke rumah untuk bertemu keluarga. Maka kami sediakan tempat (rumah singgah) untuk sementara waktu. Kami bikin mereka senyaman mungkin, supaya tetap bisa beraktivitas seperti biasa,” tegas dr Japa.

“Untuk sekarang kami masih maksimalkan dulu yang di Yayasan MBM. Namun, kalau memang dibutuhkan maka rumah singgah lainnya yakni di Hotel Made Bali, Jalan Raya Sempidi, Kecamatan Mengwi, juga bisa dipergunakan,” imbuh dr Japa. *asa

Komentar