Bhayangkara FC Tagih PT LIB Cairkan Subsidi

Manajemen pun menagih subsidi ke PT Liga Indonesia Baru (LIB). Menurut Chief Operating Officer (COO) Bhayangkara FC Sumardji, klub tetap menggaji pemain serta ofisial. Di satu sisi dana dari sponsor terhenti. Praktis Bhayangkara kesulitan mengatasi hal tersebut. Subsidi termin kedua yang dijadikan harapan, hingga kini belum juga dicairkan PT LIB.

"Saya berkirim surat ke PT Liga, kaitannya dengan pencairan subsidi Bulan Maret. Karena memang tidak ada pemasukan klub sama sekali kan," kata Sumardji, kepada wartawan.

"Artinya, kami hanya mengandalkan dari LIB. Karena sponsor untuk kondisi seperti ini tidak ada yang merealisasikan sehingga untuk menyambung hidup kami ajukan itu," ujar Sumardji.

PT LIB memberikan subsidi dengan skema termin setiap bulannya. Sejauh ini dana yang dicairkan PT LIB baru dituntaskan untuk termin pertama atau pada Februari. Besaran subsidi tiap termin sekitar Rp 500 juta, sedangkan total subsidi semusim Rp 5,2 miliar. Namun Persiraja dan Persipura Jayapura dapat subsidi Rp 5,7 miliar semusim, karena secara geografis paling jauh.

Sebelumnya Sumardji juga mendukung Liga 1 2020 dibatalkan. Tapi, dia menyetujuinya jika status Keadaan Tertentu Darurat Bencana virus corona di Indonesia diperpanjang kembali pemerintah. Sebab, tetap menggelar kompetisi di tengah pandemi virus corona dinilai Sumardji akan berdampak negatif. Khususnya, untuk kesehatan para pemain.

"Sekarang kita tidak bisa berandai-andai untuk masalah virus corona ini. Kalau memang Juni tidak selesai, masuk ke Juli masih, ya lebih baik liga dihentikan saja. Kami Bhayangkara FC akan setuju jika liga dibatalkan atau diakhiri," ujar Sumardji. *