nusabali

Kader Kutu Loncat Berjatuhan di 2014

  • www.nusabali.com-kader-kutu-loncat-berjatuhan-di-2014

Menjelang Pileg 2019, sejumlah politisi loncat partai. Ini mirip dengan fenomena menjelang Pileg 2014 lalu, sebagaimana terjadi di Tabanan.

Kisah di Balik Gerakan Pindah Partai Menjelang Pileg


TABANAN, NusaBali
Salah satunya, Wayan Sukaja, yang dulu loncat dari PDIP ke Hanura, dan kini kembali loncat dari Golkar ke Partai NasDem jelang Pileg 2019. Akankan Wayan Sukaja cs gagal lagi meluncur ke kursi legislatif pasca pindah partai?

Dalam Pileg 2014 lalu, ada banyak politisi yang loncat partai di Tabanan. Sebagian besar dari mereka gagal lolos ke kursi legislatif bersama partai barunya. Tapi, ada pula yang sukses bersama partai barunya, seperti Ketut Nugrahita Pendit, mantan politisi PDIP yang lolos ke kursi DPRD Bali 2014-2019 dari Gerindra Dapil Tabanan.

Berdasarkan catatan NusaBali, terdapat 4 politisi ‘kutu loncat’ yang gagal lolos ke kursi DPRD Tabanan melalui Pileg 2014. Tiga (3) orang di antaranya mantan politisi PDIP, sementara 1 lagi mantan politisi Demokrat.

Ketiga kader PDIP tersebut masing-masing Kade Oka Arianta, I Dewa Ketut Indra Suryadi (almarhum), dan I Gede Wayan Sutarja. Ketiganya sempat duduk di Fraksi PDIP DPRD Tabanan 1999-2004. Jelang Pileg 2014, Indra Suryadi loncat ke Hanura, sementara Oka Arianta dan Wayan Sutarja---yang juga Bendesa Adat Sunantaya. Kecamatan Penebel, Tabanan---pindah ke Gerindra.

Sayang, ketiga mantan politisi PDIP ini tidak berhasil lolos ke kursi DPRD Tabanan 2014-2019, karena perolehan suaranya kurang signifikan. Dari mereka ini, hanya Sutarja yang berhasil meraihsuara di atas 1.000 yakni 1.178 suara. Sedangkan Oka Arianta hanya meraih 510. Sebaliknya, almarhum Indra Suryadi bahkan cuma mendulang 26 suara.

Sedangkan satu-satunya kader elite Demokrat di Tabanan yang pindah partai jelang Pileg 2014 adalah I Gusti Made Kartika. Mantan anggota Fraksi Demokrat DPRD Tabanan 2004-2009 ini kala itu hijrah ke Gerindra. Sayang, politisi asal Desa Belayu, Kecamatan Marga ini gagal lolos ke DPRD Tabanan karena cuma mendulang 165 suara.

Selain 4 politisi ‘kutu loncat’ yang gagal lolos ke kursi DPRD Tabanan 2014-2019, ada lagi 4 kader lompat pagar yang gagal mengincar kursi DPRD Bali Dapil Tabanan dalam Pileg 2014. Mereka semuanya mantan politisi elite PDIP, masing-masing I Wayan Sukaja, I Made Sudana, I Gede Putu Arimbawa, dan I Gusti Made Sumadiyoga.

Dari keempat kader PDIP ini, Gede Putu Arimbawa merupakan satu-satunya yang sempat duduk di kursu DPRD Tabanan sebelum era Reformasi 1999. Sedangkan trio Wayan Sukaja, Made Sudana, IGM Sumandiyoga sama-sama dua kali periode duduk di Frakjsi PDIP DPRD Tabanan pasca Reformasi (1999-2004 dan 2004-2009). Dalam Pileg 2009, Wayan Sukaja dan Made Sudana sama-sama lolos ke kursi DPRD Bali 2009-2014, tapi kemudian dipecatg PDIP karena aksi pembelotannya di Pilkada Tabanan 2010.

Wayan Sukaja, politisi kawakan asal Desa Marga Dauh Puri, Kecamatan Marga, Tabanan lolos ke DPRD Bali dengan predikat peraih suara tertinggi se-Bali dalam Pileg 2009. Sebelum lolos ke DPRD Bali, Sukaja yang notabene mantan Ketua DPC PDIP Tabanan 2005-2010, sempat menjabat sebagai Ketua DPRD Tabanan 2004-2009. Tapi, Sukaja kemudian diberangus induk partainya tahun 2010, karena membelot sebagai Calon Bupati yang diusung Golkar di Pilkada Tabanan 2010.

Sedangkan Made Sudana, politisi kawakan asal Desa Lalanglinggah, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan lolos ke DPRD Bali dengan raihan suara signifikan dalam Pileg 2009. Sebelum lolos ke DPRD Bali, Sudana duduk di DPRD Tabanan 2004-2009 dan sekaligus menjabat Ketua DPC PDIP Tabanan 2005-2010.


SELANJUTNYA . .  .

Komentar