nusabali

PLN Imbau Warga Tidak Terbangkan Layangan

Antisipasi Gangguan Kelistrikan Saat Covid-19

  • www.nusabali.com-pln-imbau-warga-tidak-terbangkan-layangan

MANGUPURA, NusaBali
Dalam mengantisipasi gangguan pasokan listrik di tengah meluasnya Covid-19, PLN mengharapkan masyarakat untuk tidak menerbangkan layangan-layang.

Hal ini berkaca dari berbagai kejadian di wilayah Kuta Selatan yang mencatat beberapa layang nyangkut di kabel tegangan tinggi milik PLN. Walhasil, aliran listrik menjadi terganggu dan menyebabkan pemadaman di beberapa titik.


Manager Unit Layanan Pelanggan (UPL) Wilayah Kuta, Ida Bagus Surya Respati menerangkan, dalam kurun waktu dua pekan belakangan ini, banyak kejadian layangan putus dan nyangkut di jaringan listrik milik PLN. Kejadian ini, terang dia, terjadi di beberapa titik di wilayah Kuta dan Kuta Selatan, Badung yang menyebabkan gangguan pada pasokan listrik ke masyarakat. "Saat ini memang memasuki musim layangan, kita tentu mengimbau kepada masyarakat agar selalu hati-hati saat menaikan layang, karena kalau sangat dekat dengan jaringan kita, tentu sangat berbahaya dan bisa memicu gangguan yang meluas," terangnya, Jumat (10/4) sore.

Diterangkannya, ada sekitar 4 layang yang jatuh dan nyangkut di jaringan PLN. Layang yang jatuh itu, langsung ditangani oleh pihaknya agar tidak terjadi gangguan yang meluas. Meski cepat teratasi, dia berharap masyarakat agar selalu memperhatikan kondisi. Kejadian yang ditangani oleh pihaknya itu karena terjadi pada siang hari, sehingga bisa segera teratasi. Namun, kalau kejadian pada malam hari dan kondisi minim pencahayaan, membuat pihaknya kesulitan mengidentifikasi lokasi gangguan karena layangan itu. "Kalau layangan yang kecil itu biasanya kalau nyangkut dan langsung terbakar. Tapi, kalau masyarakat menaikkan layangan sore hari dan baru diturunkan keesokan harinya? Itu yang menjadi masalah karena ada perbedaan arah angin saat malam hari dan kemungkinan untuk jatuh dan mengenai jaringan listrik sangat besar. Ini yang kita imbau kepada masyarakat agar selaku memperhatikan saat menaikan layangan," katanya.

Setiap ada kerusakan yang disebabkan oleh gangguan layang itu, pihaknya memperkirakan waktu perbaikan memakan waktu 1-3 jam. Namun, kalau kerusakan langsung teridentifikasi lebih awal, bisa diselesaikan dalam kurun waktu 30 menit. "Kalau kita langsung mengidentifikasi titik kerusakan, pasti segera diatasi. Namun, kalau tidak diketahui, tim kita pasti menyusuri semua jaringan yang ada. Nah, ini yang membutuhkan waktu cukup lama. Makanya, kita berharap masyarakat agar selalu memperhatikan kondisi saat menaikan layang apalagi di tengah Covid-19 ini yang notabene sebagian besar masyarakat berada di rumah," harapnya. *dar

Komentar