nusabali

Sebar Pedagang Pasar Tradisional!

Tegaskan Phisycal Distancing Cegah Corona

  • www.nusabali.com-sebar-pedagang-pasar-tradisional

Relokasi ini harus dengan syarat, antara lain, tempat relokasi relatif luas seperti di lapangan umum.

GIANYAR, NusaBali

Sejumlah warga khususnya di Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, mengusulkan kepada pemerintah agar segera menyebar atau merelokasi sementara sejumlah pedagang pasar tradisional ke beberapa tempat. Langkah ini agar phisycal distancing (pengaturan jarak aman) antar pedagang dan antar pembeli benar-benar diterapkan di setiap pasar.

Karena para pedagang hampir di semua pasar masih berdesak-desakan, terutama saat pasar mulai buka pukul 07.00 Wita. Usulan itu disampaikan secara lisan kepada anggota DPRD Gianyar yang Ketua PAC PDIP Tampaksiring Dewa Gde Agung Pastika alias De Gung. ‘’Jika dilihat di pasar-pasar, memang masih banyak pembeli ke pasar berdesak-desakan. Saya setuju beberapa padagang di setiap pasar harus diurai ke tempat-tempat lain sehingga para pembeli tak berhimpitan,’’ ujarnya, usai membagi-bagikan ratusan masker dan sanitizer di Pasar Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, Minggu (5/4) pagi.

Selain di Pasar Pejeng, Minggu kemarin, De Gung bersama puluhan relawan dari Kecamatan Tampaksiring, berkepedulian yang sama di Pasar Tampaksiring. Kegiatan dengan biaya pribadi ini dilakukan sejak dua pekan lalu. Dia dan tim juga mengedukasi masyarakat tentang pencegahan Covid-19 sambil menyemprotkan cairan disinfektan ke gang-gang, balai banjar/wantilan desa adat, dan rumah-rumah warga. ‘’Kami juga serap aspirasi terutama terkait solusi pencegahan wabah mematikan ini. Dalam kondisi wabah seperti itu, kami harus lebih sering hadir di masyarakat,’’ujar De Gung dengan nada tegas.

Jelas De Gung, langkah terbaik yang harus diambil masyarakat agar terhindar dari Covid-19, taati segala imbauan pemerintah. Tentu juga upaya secara niskala oleh desa adat atau perorangan. Dia mengakui, khususnya di Pasar Pejeng dan Pasar Tampaksiring, masih banyak pedagang dan antar pembeli berdesakan, terutama saat pasar mulai dibuka. Kondisi ini rentan menjadi rantai sebaran wabah Corona.

Dihubungi terpisah, Bupati Gianyar I Made ‘Agus’ Mahayastra sependapat dengan usulan penyebaran para pedagang tertentu ke luar pasar. Namun relokasi ini harus dengan syarat, antara lain, tempat relokasi relatif luas seperti di lapangan umum dan lokasinya agak jauh dari jalan raya yang padat lalulintas. ‘’Jika lokasinya pinggir jalan raya, tentu akan membuat krodit arus lalulintas,’’ jelasnya.

Bupati Mahayastra juga mengakui masih banyak  pembeli masih berdesak-desakan di beberapa pasar. Karena para pedagang menggelar barang dagangan sebelum jam buka pasar, pukul 07.00 Wita. Jika pedagang yang tak buka lebih awal, tak mungkin pembeli berdesakan merangsek ke pasar. Bupati juga akan mencoba mengurai pembeli yang masih berdesak-desakan dengan membuatkan sistem belanja online. Dengan sistem ini, pembeli cukup berbelanja secara online dari rumah. Barang akan diantar kurir ke tujuan. ‘’Tinggal Disperindag nanti akan menentukan pedagang pedagang mana saja yang akan terdaftar di sistem ini. Perangkat sistem ini sudah ada,’’ jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, SE (surat edaran) Bupati Gianyar tentang jam buka-tutup pasar pukul 07.00 -14.00 Wita, berlaku Rabu (1/4), guna mencegah kerumunan, namun belum sepenuhnya ditaati para pembeli dan pedagang. Masyarakat pun perlu solusi lebih jitu agar maklumat Kapolri tentang phisycal distancing untuk cegah sebaran wabah Corovirus, benar-benar diterapkan. *lsa

Komentar