Warga Banjar Patas, Taro Sediakan Disinfektan di Setiap Angkul-angkul

Seluruh warga untuk sementara waktu juga diimbau tidak bertamu, kecuali ada urusan penting. Pantauan koran ini, Rabu (1/4), tampak di setiap pintu masuk atau angkul-angkul juga ditempel imbauan bertuliskan larangan berkunjung kecuali sangat penting. Selain itu, di setiap angkul-angkul juga disiapkan cairan disinfektan dalam wadah botol semprotan. Disinfektan disemprotkan jika ada dari anggota keluarga terpaksa harus keluar rumah dan kembali lagi.

Bertuliskan dicetak tebal wajib bagi siapapun yang masuk pekarangan untuk ‘Semprot Dulu’.  Bendesa Adat Patas I Wayan Mudin menjelaskan peletakan disinfektan dan tulisan itu sesuai kesepakatan paruman (rapat) desa adat. Rapat melibatkan prajuru adat, saba desa, kertha desa, lanjut hasil parumana disampaikan dalam paruman desa. Paruman juga memutuskan langkah lainnya, seperti

seluruh peralatan yang diperlukan untuk semprot disenfektan seluruhnya dibiaya banjar. "Kalau cairan disinfektan habis di masing-masing song (rumah,Red), warga bisa mengambil ke balai banjar",  jelasnya.

Paruman juga menyepakati terkait upacara. Saat Kajeng Kliwon yang biasanya dilakukan Ida Ratu Mageng keliling kampung, untuk sementara ditiadakan. Kelian Banjar Patas  I Made Jojol menyampaikan hal itu tanpa maksud untuk mengubah tradisi, untuk mengurangi kerumunan warga di tengah wabah Covid-19. Bagi warga yang akan menyelenggarakan upacara seperti pernikahan, macaru, dan upacara lainnya diimbau untuk ditunda. Bagi warga yang menggelar upacara bersifat mendesak, seperti otonan, agar melibatkan maksimal 20 orang.

Dia berharap semua imbauan bisa ditaati warga, termasuk tidak keluar rumah jika tidak benar-benar mendesak. Dia juga berharap pandemi Covid-19 segera berakhir hingga aktivitas warga normal. *nvi