nusabali

Puri Agung Klungkung Nuur Tirta Kulkul Pajenengan

  • www.nusabali.com-puri-agung-klungkung-nuur-tirta-kulkul-pajenengan

SEMARAPURA, NusaBali
Sejumlah warga melaporkan kepada pihak puri, bahwa Kulkul (kentongan) Pajenengan keramat lanang-istri (laki-laki–perempuan) di jaba (halaman luar) Puri Agung Klungkung, berbunyi secara gaib pada Pangrupukan, Tilem Sasih Kesanga, Selasa (24/3) malam.

Menyikapi bunyi itu, pihak Puri Agung Klungkung menggelar prosesi nuur (moh0n) tirta di Kulkul Pajenengan setempat, bertepatan saat Kajeng Kliwon, Soma Kliwon Krulut, Senin (30/1). Ritual nuur tirta ini digelar sekitar pukul 10.00 Wita, dengan menghaturkan Banten Pageh Tuuh, Prayascita, Tebasan Durmanggala dan Ajuman Putih Kuning. Hadir, Panglingsir Puri Agung Klungkung Ida Dalem Semara Putra dan keluarga puri lain, termasuk perwakilan dari desa adat.

Panglingsir Puri Agung Klungkung Ida Dalem Semara Putra mengatakan keluarga puri sudah nunas baos (mohon petunjuk) kepada bagawanta puri, Ida Pedanda Gde Putra Tembau dari Griya Aan, Desa Aan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung. Berdasarkan baos Ida Pedanda, agar keluarga puri nuur tirta di Kulkul Pajenengan tersebut. “Krama yang ingin nuur tirta ini cukup diwakilkan oleh prajuru desa adat,” ujar Ida Dalem.

Tirta tersebut, jelas Ida Dalem, untuk dipercikkan di areal pekarangan rumah dan anggota keluarga masing-masing. Nuur tirta ini diyakini sebagai salah satu upaya niskala untuk menangkal Covid-19 yang saat ini sudah menjadi pandemi dunia. Ida Dalem juga menyarankan agar krama memasang tiga helai daun pandan berisi bawang, cabe dan uang kepeng. Piranti ini selanjutnya diikat menggunakan benang tridatu. “Itu ditempatkan pada pintu masuk pekarangan rumah,” ujarnya.

Sementara itu, sesuai arahan dari Ketua PHDI Klungkung I Putu Suarta, pada hari yang sama pada pukul 18.30 Wita, agar pada pinandita secara serentak menyuarakan genta. Di samping itu umat sedarma se-Kabupaten Klungkung menghaturkan banten pejati di mrajan masing-masing.*wan

Komentar