nusabali

Industri Penerbangan Terpuruk

Maskapai mulai rumahkan pilot hingga pramugari

  • www.nusabali.com-industri-penerbangan-terpuruk

JAKARTA, NusaBali
Jumlah penumpang pesawat di seluruh dunia anjlok gara-gara virus corona. Hal itu berimbas kepada ribuan pegawai di industri penerbangan yang terpaksa harus dirumahkan karena lesunya bisnis maskapai tersebut.

Asosiasi maskapai Indonesia atau Indonesia National Air Carriers Association (INACA) membeberkan kondisi terkini industri penerbangan imbas virus corona. Meski belum ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan, sudah ada beberapa maskapai yang terpaksa harus merumahkan karyawannya.

"Belum (ada PHK), yang sekarang ini ada beberapa maskapai yang merumahkan karena kegiatan operasinya kan menurun. Kalau dilihat banyak pesawat-pesawat parkir di airport, pesawat parkir itu pasti akan sangat tidak efektif bagi perusahaan jika (karyawan) masih harus hadir ke kantor," ujar Ketua Umum INACA, Denon Prawiraatmadja seperti dilansir detikcom, Minggu (29/3).

Adapun karyawan yang paling banyak di rumahkan ialah yang terlibat dalam kegiatan produksi maskapai. Mulai dari bagian mekanik pesawat, pilot, hingga pramugari.

"Kalau kegiatan operasionalnya turun, yang akan banyak berkurang aktivitasnya adalah karyawan yang berada di daerah operasional seperti pilot, engineer, pramugari dan kru yang lainnya. Itu kan kalau pesawatnya berhenti berarti mereka ikut (berhenti)," ucapnya.

Terkait karyawan yang di rumahkan digaji atau tidak, ia tidak mengetahuinya secara pasti. Menurutnya, hal itu merupakan kebijakan dari masing-masing maskapai.

"Itu variasi (digaji atau tidak) tergantung dari masing-masing perusahaan," sebutnya. "Diramalkan apabila penuntasan pandemi Covid-19 semakin tidak pasti hal ini akan membuat industri penerbangan semakin terpuruk bahkan sebagiannya akan tidak beroperasi karena bangkrut," kata Denon saat dihubungi akhir pekan ini.

Melihat fenomena ini, Pengamat Penerbangan Gerry Soejatman menilai jika virus corona berkepanjangan dapat membuat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan di industri penerbangan menjadi nyata.

"Jelas (PHK di industri penerbangan menjadi nyata). Kalau wabah ini berkepanjangan, ya PHK tidak bisa dihindari," ujar Gerry, Minggu (29/3).

Menurutnya, dampak virus corona ke industri penerbangan sangat luar biasa. Bahkan dampaknya belum pernah terjadi sebelumnya bagi industri penerbangan di seluruh dunia.

"(Dampak) wabah ini memang luar biasa dan unprecedented (belum pernah terjadi sebelumnya) bagi industri ini di seluruh dunia," ucapnya.

Industri penerbangan di Indonesia dinilai sudah merasakan dampaknya sejak virus corona baru muncul di Wuhan, China, yaitu awal tahun 2020.

"Dari awal tahun booking menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya akibat wabah ini," kata Gerry. Salah satu pemegang pasar penerbangan di tanah air misalnya Lion Air harus menutup penerbangan dalam dan luar negerinya karena dampak COVID-19. Antara lain penerbangan ke China dan Wuhan, penerbangan umrah yang dibatalkan, penerbangan dari dan ke Malaysia, penerbangan domestik ke Papua dan lainnya.

Namun sejauh ini Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro menegaskan tak melakukan langkah-langkah untuk melakukan PHK kepada karyawannya. "Untuk yang dirumahkan atau PHK nggak ada," katanya kepada CNBC Indonesia. *

Komentar