nusabali

Lomba Ogoh-ogoh di Klungkung Tanpa Diarak

  • www.nusabali.com-lomba-ogoh-ogoh-di-klungkung-tanpa-diarak

SEMARAPURA, NusaBali
Lomba ogoh-ogoh di Kabupaten Klungkung tetap dilaksanakan serangkaian Nyepi Tahun Baru Saka 1942.

Hanya saja tidak perlombaan ini tanpa pengarakan dan iringan fragmentary. Mengingat masyarakat sedang waspada wabah virus Corona atau Covid-19.  Penilaian lomba hanya meliputi bentuk dari ogoh-ogoh dan ide garapan dari masing-masing peserta.

“Kami sudah keliling menilai ke semua peserta di masing-masing desa, Sabtu (21/3),” ujar Kabid Kesenian Dinas Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga (Disbudpora) Klungkung I Komang Sukarya, Senin (23/3). Seharusnya, lanjut dia, sesuai jadwal Lomba Ogoh-ogoh digelar di depan Puri Agung Klungkung, 21 Maret 2020.

Meskipun tidak diarak serta diiringi fragmentari, papar Sukarya, bagi peserta yang meraih juara tetap mendapatkan haknya sesuai kesepakatan awal. Begitu juga uang pembinaan kepada semua peserta juga sudah diberikan. Dengan rincian dana pembinaan peserta di Klungkung Daratan masing-masing peserta Rp 12 juta, di Nusa Penida Rp 17 juta. Hadiah juara I Rp 18 juta, juara II Rp 15 juta, juara III Rp 12 juta dan harapan I Rp 10 juta.

“Tentu kebijakan peniadaan lomba sesuai instruksi pemerintah ini menimbulkan rasa kecewa dari para sekaa teruna.  Namun setelah kami jelaskan, mereka bisa memaklumi keadaannya demi keselamatan di tengah wabah Covid-19,” ujar Sukarya.

Mengenai kriteria penilaian lomba ogoh-ogoh di Klungkung dari segi bentuk dan ide garapan, kata dia, atas petunjuk Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dan Sekda Klungkung Gede Putu Winastra. Pengumuman pemenang lomba akan dilakukan April 2020. “Kami juga sudah meminta kepada para peserta untuk menyimpan ogoh-ogoh itu dengan baik, jangan dibakar. Mudah-mudahan situasi segera normal sehingga nanti akan ada instruksi lebih lanjut,” harap Sukarya.

Lomba ogoh-ogoh diikuti oleh enam peserta yakni ST Eka Yowana Bhakti, Desa Bungbungan, Kecamatan Banjarangkan, ST Catur Warga Desa Getakan, Kecamatan Banjarangkan. ST Eka Yowana Santhi Desa Selisihan, Kecamatan Klungkung, peserta dari Desa Tegak, Kecamatan Klungkung. Peserta dari Desa Sulang, Kecamatan Dawan, dan Karang Taruna Giri Santi Desa Sakti, Kecamatan Nusa Penida. Persyaratan lomba yakni berbahan ulatan tradisional kecuali tapel, jari tangan dan kaki bisa menggunakan stryerofoam, tidak menggunakan petasan, tidak mengandung unsur pornografi dan politis.*wan

Komentar