nusabali

Gempa, Tercatat 43 Guncangan Susulan

  • www.nusabali.com-gempa-tercatat-43-guncangan-susulan

MANGUPURA, NusaBali
Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mencatat 43 gempa susulan pascagempa utama 6,3 skala Richter yang terjadi di wilayah barat daya Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung pada Kamis (19/3) dini hari.

Dari puluhan gempa susulan itu, hanya satu yang terasa yakni pada Minggu (22/3) pukul 14.48 Wita dengan kekuatan 5,2 SR. Kepala Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III Denpasar Iman Fatchurochman, menerangkan dari analisa yang dilakukan pihaknya, bahwa gempa bumi yang terjadi pada Kamis lalu itu masih terus berlangsung hingga saat ini. Dalam catatan, semenjak gempa tersebut hingga saat ini, sudah ada 43 kali gempa susulan yang terjadi di lokasi yang sama dan kedalaman 10 kilometer di bawah laut. Gempa utama akibat pergerakan turun atau normal fault terus terjadi sampai saat ini. “Jenis dan mekanisme gempa bumi dengan yang terjadi pada Kamis lalu hingga saat ini sama. Jadi semuanya karena adanya pergerakan turun atau normal fault itu,” kata Iman, Minggu (22/3) sore.

Dari analisa lanjutan oleh pihak BBMKG, gempa susulan yang terjadi sejak Kamis dini hari hingga saat ini rata-rata dengan kekuatan 2,9 SR hingga 4,7 SR. Semua gempa tersebut sama sekali tidak dirasakan oleh masyarakat kecuali pada Minggu (22/3) pukul 14.48 Wita. Gempa susulan itu tercatat dengan kekuatan 5,2 SR. Terkait aktivitas gempa yang terus terjadi, Iman juga mengaku kalau di titik gempa tersebut masih terjadi pergerakan. “Untuk gempa di Nusa Dua itu baru dua kali yang dirasakan. Yaitu gempa utama 6,3 SR dan gempa susulan 5,2 SR. Saat ini memang terus ada gempa dengan skala yang kecil dan tidak dirasakan,” tutur Iman.

Seperti yang diketahui bahwa gempa bumi yang terjadi pada Kamis pukul 01.45 Wita tersebut terjadi di wilayah Samudera Hindia Selatan Bali-Nusa Tenggara. Gempa jenis tektonik ini memiliki parameter awal dengan magnitudo 6,6 SR yang kemudian dimutakhirkan menjadi 6,3 SR. Untuk episenter gempa bumi terletak pada koordinat 11.4 LS dan 115.04 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 305 km arah Selatan Nusa Dua dengan kedalaman 10 km di laut. Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi. “Hasil analisis mekanisme menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault). Guncangan gempa bumi ini dirasakan di Nusa Dua, Denpasar, Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Barat, Kota Mataram IV. Meski terjadi di bawah laut, gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” ujar Iman. *dar

Komentar