nusabali

Parade Ogoh-ogoh Ditunda, Melasti Ngubeng

Pemkot Gelontor Rp 10 Juta Per Sekaa Teruna

  • www.nusabali.com-parade-ogoh-ogoh-ditunda-melasti-ngubeng

Pemkot Denpasar akan melaksanakan Parade Ogoh-Ogoh pada saat situasi sudah kembali normal, dan direncanakan bulan September 2020.

DENPASAR, NusaBali

Desa Adat se-Kota Denpasar bersama Pemkot Denpasar sepakat menunda parade ogoh-ogoh yang biasanya dilakukan setiap Pangrupukan Nyepi sebagai antisipasi mewabahnya virus Corona (Covid-19). Selain itu, ritual melasti juga hanya melibatkan prajuru desa dan pamangku di desa masing-masing.

Keputusan tersebut diambil saat rapat bersama Pemkot Denpasar Majelis Desa Adat Kota Denpasar, Sabha Upadesa Kota Denpasar, Forum Perbekel/Lurah Kota Denpasar, Parum Bendesa Desa Adat Kota Denpasar dan Bendesa Adat se Kota Denpasar tentang Kesiapsiagaan Bencana Covid-19, di Lantai III, Gedung Graha Sewaka Dharma (GSD) Lumintang, Denpasar, Jumat (20/3).

Dalam pertemuan tersebut keputusan yang diambil, yakni Melasti/Mekiyis/Melis dilaksanakan dengan hanya melibatkan para petugas pelaksana upacara dalam jumlah yang sangat terbatas. Desa adat yang Melasti/Mekiyis/Melis dilaksanakan dengan cara Ngubeng (Ida Bethara melinggih ring Bale Agung, upakara, prajuru desa adat dan pemangku kirang-langkung (kurang lebih) 5 (lima) diri (orang), lunga ke segara).

Kedua, Melaksanakan Tawur Kesanga sesuai situasi dan kondisi di Desa  Adat masing-masing (sesuai Edaran PHDI Pusat dengan jumlah orang terbatas). Ketiga, menunda pelaksanaan parade dan Pengarakan Ogoh-Ogoh pada Hari Pengerupukan tanggal 24 Maret 2020, karena keadaan kesiapsiagaan bencana Covid-19 untuk mulat sarira melawan Covid-19 dan Ogoh-ogoh agar disimpan di tempat yang aman.

Dan keempat, Pemkot Denpasar akan melaksanakan Parade Ogoh-Ogoh pada saat situasi sudah kembali normal, dan direncanakan bulan September 2020. "Keputusan bersama ini dilakukan untuk antisipasi Covid-19 yang saat ini sudah mewabah. Jadi, untuk menghindari hal tersebut keputusan ini menjadi jalan satu-satunya untuk menghindari kerumunan masyarakat yang rentan terhadap penyebaran virus," ujar Bendesa Madya Majelis Desa Adat (MDA) Kota Denpasar, AA Ketut Sudiana.

Sementara, Walikota Denpasar, IB Rai Dharma Wijaya Mantra, mengungkapkan pemerintah akan tetap mendukung kegiatan kreatifitas pemuda. Namun, dalam konteks saat ini Indonesia masih dihadapkan dengan wabah Covid-19. Penyebarannya kata Rai Mantra cukup cepat sehingga harus dihindari kegiatan-kegiatan berkumpulnya orang banyak.

Kata Rai Mantra, Ogoh-ogoh yang dibuat saat ini tidak akan mubazir, sebab pemerintah akan memfasilitasi parade ogoh-ogoh dengan kemasan festival setelah masa Covid-19 ini berakhir. "Kita nanti akan buatkan festival dan ogoh-ogoh ini menjadi parade utama. Kami juga siap akan memberikan Rp 10 juta per STT setelah ini," jelasnya.

Sebanyak 417 STT di Kota Denpasar akan mendapatkan masing-masing dana tersebut. Sehingga pemerintah akan menggelontor sebesar Rp 4.170.000.000 yang akan diambilkan pada anggaran perubahan tahun 2020 mendatang. *mis

Komentar