nusabali

Seluruh Bali Stop Arak Ogoh-ogoh

Jumlah Pasien Positif Corona di Bali Tambah Jadi 4 Orang

  • www.nusabali.com-seluruh-bali-stop-arak-ogoh-ogoh

Versi Sekda Dewa Indra, ada 199 orang sempat kontak dengan 3 pasien positif Corona terbaru di Bali. Mereka kini dikarantina di rumah masing-masing

DENPASAR, NusaBali

Ritual pengarakan ogoh-ogoh saat Pangrupukan Nyepi Tahun Baru Saka 1942 pada Tilem Kasanga, Selasa (24/3), akhirnya ditiadakan di seluruh Bali, sebagai upaya cegah penyebaran virus Covid-19 (Corona). Apalagi, situasi semakin menghkhawatirkan di mana hingga Jumat (20/3), tercatat sudah ada 4 pasien positif Corona di Bali.

Larangan mengarak ogoh-ogoh ini dituangkan dalam Instruksi Gubernur Bali Nomor 267/01-B/B/HK2020 tentang Pelaksanaan Rangkaian Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1942 di Bali, tertanggal 20 Maret 2020. Ada 4 poin pokok yang dituangkan dalam Instruksi Gubernur Bali Nomor 267/01-B/B/HK2020 yang ditandatangai Gubernur Wayan Koster ini.

Pertama, upacara mealasti, tawur kasanga, dan pangrupukan dilaksanakan dengan melibatkan para petugas pelaksana upacara dalam jumlah yang sangat terbatas, maksimal 25 orang. Mereka merupakan pelaksana utama yang terdiri dari pamangku, sarati, dan pembawa sarana utama.

Kedua, tidak melaksanakan pengarakan ogoh-ogoh dalam bentuk apa pun dan di mana pun. Ketiga, dengan ditetapkannya Instruksi Gubernur ini, ketentuan poin 6 huruh b dalam Surat Edaran (SE) Bersama PHDI PHDI Provinsi Bali 019/PHDI-Bali/III/2020, Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali Nomor 019/MDA-Prov Bali/III/2020, dan Pemerintah Provinsi Bali Nomor Nomor 510/Kesra/B.Pem.Kesra tentang Pelaksanaan Rangkaian Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1942 di Bali, yang dikeluarkan 17 Maret 2020, dinyatakan tidak berlaku lagi.

Dalam SE Bersama PHDI-MDA-Pemmprov Bali sebelumnya, pengarakan ogoh-ogoh Nyepi Tahun Baru Saka 1942 hanya ‘diimbau’ untuk tidak dilaksanakan. Kalau toh tetap dilaksanakan, maka pe-laksanaannya dibatasi Selasa sore pukul 17.00 Wita sampai malam pukul 19.00 Wita. Pengarakan ogoh-ogoh juga dibatasi hanya di wewidangan banjar adat setempat, tidak boleh ke luar banjar.

Keempat, Bupati/Walikota se-Bali, PHDI se-Bali, Majelis Desa Adat (MDA) se-Bali, Bendesa Adat/Keliahan Desa Adat se-Bali agar melaksanakan, mengkoordinasikan, dan mengawasi pelaksanaan Instruksi Gubernur ini dengan disiplin dan penuh tanggung jawab.

Gubernur Wayan Koster meminta instruksi soal larangan mengarak ogoh-ogoh saat Panrupunyan Nyepi Tahun Baru Saka 1942 ini ditaati dan dilaksanakan betul. “Sebagai Gubernur yang memiliki tanggung jawab terhadap keselamatan masyarakat Bali dan mematuhi kebijakan Bapak Presiden yang tujuannya sangat mulia, maka saya mohon agar seluruh komponen masyarakat Bali dapat memaklumi, menerima, dan mematuhi Instruksi Gubernur Bali. Ini demi keselematan dan kebaikan kita bersama,” ujar Gubernur Koster, Jumat (20/3).

“Semoga kita senantiasa dalam lindungan dan tuntunan sinar suci Hyang Widhi Wasa, seraya terus berdoa agar peristiwa akibat dari penyebaran Covid-19 ini segera berahir dan kondisi perekonomian Bali bangkit kembali. OM Swaha,” lanjut Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.

Selain mengeluarkan instruksi berupa larangan arak ogoh-ogoh dalam bentuk apa pun dan di mana pun, pada hari yang sama kemarin Gubernur Koster juga mengeluarkan imbauan agar para Bupati/Walikota se-Bali untuk menutup atau menghentikan kegiatan di objek-objek wisata di daerahnya.

Bukan hanya itu, Gubernur Koster juga mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 730/8125/Sekret tentang Pembatasan Kegiatan Keramaian Tajen (judi sabung ayam).  Dalam SE ini Gubernur memohon kepada aparat penegak hukum (kepolisian dan kejaksaan) untuk bersama-sama melakukan pemantauan, pengawasan, dan penertiban.

Berbagai kebijakan ini diambil, mengingat penyebaran wabah Covid-19 di Indonesia, termasuk Bali, semakin mengkhawatirkan. Pemerintah Indonesia melalui Juru Bicara Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengumumkan penambahan jumlah kasus positif Corona di Indonesia sebanyak 60 pasien.

Hingga 20 Maret 2020, jumlah kasus positif Corona di Indonesia mencapai 369 orang. Dari penambahan kasus tersebut, 3 pasien positif Corona tercatat ada di Bali. Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra, yang sekaligus Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali, mengatakan setelah diumumkan oleh pemerintah pusat, pihaknya langsung melakukan tracing contact (penelusuran).

Menurut Dewa Indra, 3 pasien positif Covid-19 di Bali tersebut, masing-masing WNI laki-laki berusian 72 tahun, WNI laki-laki berusia 39 tahun, dan WNI laki-laki berusia 30 tahun. Dengan demikian, total kasus positif Covid-19 di Bali berjumlah 4 orang. Satu di antaranya meninggal pada 11 Maret 2020 lalu di RSUP Sanglah, yakni WNA perempuan.

“Sehingga total kasus positif Covid-19 di Bali hingga per hari ini (kemarin, Red) ada 4 orang. Rinciannya, 2 WNA dan 2 WNI,” terang Dewa Indra melalui siaran live streaming youtube Humas Provinsi Bali, Jumat malam.

Dewa Indra mengungkapkan, pasca diumumkan 3 pasien baru positif Covid-19 di Bali, Satgas langsung bergerak cepat melakukan tracing contact (penelusuran) terhadap orang-orang yang sempat kontak langsung dengan ketiga pasien positif Corona tersebut. Dari penelusuran, pasien WNA berusia 72 tahun sempat kontak dekat dengan satu orang. “Terhadap satu orang yang pernah kontak dengan pasien WNA ini, telah kami ambil sampel swabnya dan yang bersangkutan wajib karatina diri di rumah,” tandas birokrat asal Desa Pemaron, Kecamatan Buleleng ini.

Sedangkan pasien WNI berusia 39 tahun, kata Dewa Indra, pernah melakukan kontak langsung dengan 27 orang. Sementara pasien WNI berusia 30 tahun, berdasarkan tracing contact, diketahui sempat melakukan kontak langsung dengan 171 orang. Semua orang yang sempat kontak langsung dengan ketiga pasien tersebut telah diambil sampel swab untuk uji laboratorium.

“Total dalam tracing contact terhadap 3 pasien positif ini adalah 199 orang. Kami sudah ambil sampel swab. Kami juga sudah berikan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE), serta minta untuk karantina di rumah,” katanya. Dewa Indra berharap 199 orang yang pernah kontak langsung dengan 3 pasien positif Corona tersebut agar disiplin dalam mengikuti isolasi diri dan tidak menambah kontak dengan orang lain, sehingga tidak bertambah penyebaran virus Covid-19. *ind

Komentar