nusabali

Buleleng Tunggu Hasil Lab Corona

  • www.nusabali.com-buleleng-tunggu-hasil-lab-corona

Pasien Dengan Pengawasan (PDP) di Buleleng masih 4 orang, sedangkan Orang Dalam Pengawasan (ODP) mencapai 78 orang.

SINGARAJA, NusaBali

Gugus Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng hingga kini belum menerima hasil uji laboratorium yang dilakukan oleh Balai Litbangkes Pusat. Padahal kasus Pasien Dengan Pengawasan (PDP) yang mencuat pertama di Buleleng sudah menginjak hari kelima setelah dirawat di ruang isolasi RSUD Buleleng.

Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana,  saat memberikan keterangan pers, Kamis (19/3) kemarin mengatakan lambatnya penerimaan hasil uji laboratorium itu diperkirakan karena Balitbangkes Pusat melayani uji lab seluruh Indonesia. “Kami belum tahu persis juga karena uji labnya di Jakarta. Kemungkinan karena semakin banyak yang ditangani dan setiap hari harus terus menerima sampel tambahan ,” duga Bupati Agus Suradnyana.

Namun dengan diizinkannya RSUP Sanglah dalam pengujian patologi dapat sedikit melegakan Bali. Tempat uji lab yang dapat diakses di provinsi dapat mempercepat dan mempermudah pelayanan. Terkait kondisi PDP di RSUD Buleleng, bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini menegaskan jumlahnya tidak ada penambahan, masih tetap empat orang.

Begitu hasil uji lab diterima, tim medis kembali akan melakukan uji lab kedua. Pasien baru akan dipulangkan setelah hasil uji lab kedua sudah dinyatakan aman dari virus Covid-19 atau Corona baru. Tetapi tetap masih dalam pemantauan.

Sedangkan untuk jumlah Orang Dalam Pengawasan (ODP) hingga hari terakhir berjumlah 78 orang. Jumlah ODP disebut bertambah signifikan dari hari sebelumnya karena ada kesadaran WNI asal Buleleng yang baru datang dari luar negeri dengan sadar memeriksakan diri ke rumah sakit.

“Seruan pemerintah kepada saudara-saudara yang bekerja di luar negeri untuk memeriksakan diri setelah sampai di Buleleng sudah ditanggapi dengan kesadaran penuh. Mereka tetap periksa meski tidak ada keluhan panas, tetapi tetap waspada semua. Mudah-mudahan dengan kesadaran ini semua bisa berjalan baik,” kata Agus Suradnyana.

Sedangkan kesiapan Rumah Sakit Pratama Giri Emas, disebut Bupati PASS per Kamis sore kemarin sudah selesai mengerjakan blok isolasi. Selanjutnya pemasangan alat dilakukan bertahap setelah tiba di Buleleng. RS Pratama Giri Emas yang difokuskan untuk rumah sakit penanganan Corona dipastikan sudah beroperasi setelah Nyepi.

Namun sejauh ini pemerintah sedang mengalami sedikit kendala soal pengadaan baju hazmat yang digunakan petugas medis untuk menangani pasien berpengawasan Corona. Ketersediaan baju hazmat kebanyakan kosong dan harganya fluktuatif. Padahal Pemkab Buleleng sudah menyiapkan anggaran khusus hingga Rp 2 miliar pengadaan baju khusus penanganan pasien Corona. “Ini juga kami minta pendampingan Kejari. Karena baju ini kebanyakan kosong dan harganya naik turun dari harga Rp 650 ribu sampai Rp 2 juta ada. Biar kami tidak bermasalah gara-gara pengadaan baju ini. Tetapi tetap kami adakan sesuai dengan standar WHO. Mudah-mudahan kembali tersedia,” jelas mantan Ketua DPC PDI Perjuangan Buleleng ini.

Termasuk ketersediaan masker yang saat ini sangat terbatas akan disiapkan di masing-maisng Puskesmas di Buleleng. Hanya saja dia mengimbau pemakaian masker agar lebih bijak dan diutamakan yang sakit dengan kondisi kelangkaan saat ini.

Bupati Agus Suradnyana juga telah menerbitkan SK baru terkait pengaturan jasa pelayanan pasien Corona yang akan diberikan kepada petugas medis yang bertugas. Bahkan dia pun mengklaim memasang angka jaspel yang pantas dan wajar untuk petugas medis yang bertugas. Tak hanya itu petugas medis yang bertugas dalam penanganan Corona juga dipastikan mendapatkan asupan gizi yang terjamin untuk menjaga stamina selama bertugas.*k23

Komentar