nusabali

Buleleng Bentuk Gugus Satgas Corona Percepatan Penanganan Covid-19

  • www.nusabali.com-buleleng-bentuk-gugus-satgas-corona-percepatan-penanganan-covid-19

Tugasnya, pengawasan, penanganan, dan pemantauan terhadap semua hal yang berkaitan dengan penanganan virus Corona. Termasuk pengawasan harga masker dan hand sanitizer

SINGARAJA, NusaBali

Pemerintah Kabupaten Buleleng akhirnya membentuk Gugus Satgas penanganan virus Corona baru atau Covid-19 pasca semakin masifnya penyebarannya di Buleleng. Gugus Satgas yang terdiri dari seluruh instansi hingga Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kabupaten Buleleng mempermudah komunikasi dan mempercepat penanganan Corona.

Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ditemui usai rapat pembentukan Gugus Satgas, Rabu (18/3) kemarin mengatakan dalam kondisi siaga, Gugus Satgas Percepatan Penanganan Corona bertugas melakukan pengawasan, penanganan kepada seluruh masyarakat dan pemantauan terhadap semua hal yang berkaitan dengan penanganan virus Corona. Termasuk pengawasan dan pemantauan harga masker dan hand sanitizer yang mulai langka saat ini untuk menghindari peredaran barang black market. Seluruh FKPD dilibatkan sehingga semua memiliki tanggung jawab dan tugas masing-masing.

“Dalam kondisi siaga ini standby 24 jam, selama tiga hari ini masih landai. Tetapi kita lihat prediksi ke depannya dan kecenderungan dari surat yang dikeluarkan kementerian dan beberapa dari luar negeri. Gugus Satgas SKnya selesai Rabu siang ini juga, baru nanti bagi tugas, siapa yang urus ulang, siapa yang urus alat dan pelatihan,” jelas Bupati yang akrab disapa PAS itu.

Menurut Bupati Agus Suradnyana seluruhnya harus dibicarakan secara gamblang. Terutama untuk masalah anggaran kesehatan yang akan dikeluarkan. Meksipun sejauh ini Pemkab Buleleng sudah menyiapkan Rp 17 miliar dana tanggap bencana untuk penanganan Corona. Terperinci lanjut Bupati, soal biaya penanganan pasien berpengawasan corona hingga suspect akan digratiskan dan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah. Termasuk jasa pelayanan jaminan kesehatan, makanan dan gizi petugas medis yang merawat pasien corona.“Semua harus bicarakan masalah keuangan, siapa yang bayar biaya perawatan di RSUD. Biayanya banyak, karena ada rontgen, cek lab, ini gratis semua. Jaspel yang merawat Corona, sehingga nanti akan dibuatkan Perbup (Peraturan Bupati,red),” imbuh dia.

Selain itu Bupati Agus Suradnyana juga akan mendesak Pemerintah Provinsi lebih ketat dalam screening WNI yang baru pulang dari luar negeri. Dia pun tak menampik, hal itu dikarenakan jumlah TKI dari Bali yang bekerja di luar negeri terbanyak dari Buleleng dan Karangasem. Apalagi saat ini menyusul sejumlah negara di dunia menutup akses penyandaran dan penerbangan ke negaranya untuk mengantisipasi penyebaran Corona.

Sedangkan Ketua Gugus Satgas Percepatan Penanganan Corona dijabat langsung oleh Sekda Buleleng, Gede Suyasa. Pembentukan Gugus Satgas Corona Kabupaten Buleleng juga akan dilengkapi dengan struktur organisasi. Sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) yang ditetapkan yakni struktur pengarah dan struktur pelaksana.

Struktur pengarah dipimpin langsung Bupati Buleleng, Wakil Bupati Buleleng, unsur FKPD diperluas hingga Rektor Undiksa dan Pengadilan Negeri Singaraja. Sedangkan struktur Pelaksanaan dipimpin langsung Sekda Buleleng, wakil ketua diisi oleh Asisten; Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Buleleng sebagai Sekretaris dan didampingi Kabag Ops Polres Buleleng dan Pasi Ops Kodim 1609/Buleleng.

“Gugus Satgas sesuai arahan bapak Bupati, setiap hari pantau perkembangan di lapangan. Situasi siaga sudah pasti 24 jam, baik perkembangan dan berbagai hal yang dilakukan soal penanganan,” jelas Sekda Suyasa.

Dalam pembentukan Gugus Satgas Kabupaten Buleleng juga ditetapkan juru bicara yang dapat memberikan informasi terkait Corona di daerah dijabat oleh Bupati Buleleng sendiri. Sedangkan Sekda sebagai Ketua Gugus Satgas hanya menyiapkan dan mengkoordinasikan segala hal dalam penanganan corona. Termasuk bagaimana proses penganggaran dan siapa pemroses pengadaan.

Ketua Gugus Satgas Corona Buleleng juga bersyukur atas diterbitkannya Permendagri Nomor 20 Tahun 2020, Selasa (17/3) sore, dengan memberikan fleksibilitas sangat luas dalam penggunaan anggaran. Khususnya penganggaran dalam penanganan virus Corona yang dapat disuplai dari khas daerah. “Walaupun fleksibilitas yang luas kami tetap berdampingan. Kajari juga kami harapkan tetap mendampingi terutama dalam proses pengadaan sehingga tidak melakukan pelanggaran demi kemanusian secara yuridis,” tegas mantan Kadisdikpora Buleleng ini.

Sementara itu perkembangan penyebaran virus Corona di Buleleng sampai saat ini belum ada penambahan. Bahkan Pasien Dengan Pengawasan (PDP) yang dirilis hari terakhir Selasa (17/3), jumlahnya berkurang dari 5 orang menjadi 4 orang. Satu pasien yang diterima RSUD Buleleng terakhir pada Selasa (17/3) seorang pekerja migran kapal pesiar di Italia diputuskan untuk dipulangkan Selasa malam. Pasien itu dinyatakan tak mengalami peradangan paru-paru dan hasil tes lainnya dinyatakan baik-baik saja. Pria berkeluarga yang dinyatakan sempat mengalami demam itu disebut hanya sakit flu biasa.

Sedangkan RSUD Buleleng menurut Ketua Gugus Satgas Corona Buleleng yang mendapat mandat langsung dari Bupati Buleleng untuk memberikan informasi, terakhir sempat menerima pasien dicurigai Corona pada Rabu (18/3) kemarin. Pasien yang diantarkan keluarganya memang baru datang dari luar negeri. Namun dari hasil rontgen dan pemeriksaan toraks disebut negatif sehingga dipulangkan. Meski demikian tetap dinyatakan sebagai Orang Dalam Pengawasan (ODP).

Disinggung hasil lab PDP yang dirawat di ruang isolasi RSUD Buleleng yang kini berjumlah 4 orang hingga kini belum juga turun. Tim Surveilance Dinas Kesehatan juga masih terus bergerilya mencari data ODP termasuk yang melakukan kontak erat dengan 4 orang PDP di ruang isolasi. “Terkini yang masuk ODP dari 4 PDP yang dirawat di ruang isolasi RSUD Buleleng ada 56 orang. Kalau PDPnya sejauh ini kondisinya bagus, yang ODP menjalani pembatasan gerak dan tetap dipantau petugas Puskesmas terdekat. Sebagai langkah antisipasi rumah mereka kemarin juga sudah disemprot disinfektan termasuk semua kantor. Tanggal 21 nanti akan ada lagi penyemprotan serentak seluruh Bali,” kata Sekda Suyasa.*k23

Komentar