nusabali

Warga Keberatan Pasien Corona Dipusatkan di RS Pratama Giri Emas

  • www.nusabali.com-warga-keberatan-pasien-corona-dipusatkan-di-rs-pratama-giri-emas

Dinilai tanpa sosialisasi dan membuat resah, warga Giri Emas khawatir dengan dampak jika RS Pratama di wlayahnya dijadikan pusat penanganan pasien Corona.

SINGARAJA,NusaBali

Keputusan menjadikan RS Pratama di Desa Giri Emas, Kecamatan Sawan, sebagai pusat penanganan pasien suspect virus Corona baru atau Covid-19 oleh Pemkab Buleleng, mendapat reaksi dari warga setempat. Selain karena tidak ada sosialisasi, keputusan tersebut juga dikhawatirkan berdampak pada warga setempat.

Reaksi warga Giri Emas ini disampaikan oleh perwakilan warga saat mendatangi Kantor Desa Giri Emas, Senin (16/3) pagi. Kehadiran 15 orang ini diterima oleh Perbekel Giri Emas, Wayan Sunarsa, Bendesa Adat Giri Emas, Jero Mangku Wayan Gunawan  dan sejumlah perangkat desa lainnya. Hadir pula dalam pertemuan itu Camat Sawan, I Gusti Ngurah Suradnyana.

Koordinator warga Wayan Saputra menyatakan keberatan terhadap keputusan menjadikan RS Pratama Giri Emas sebagai pusat penanganan pasien suspect Covid-19 belum disosialisasikan. Saputra juga menyebut, warga khawatir dengan dampak dari pemusatan penanganan pasien Covid-19 tersebut. “Ini cukup meresahkan warga. Karena selama ini, RS Pratama itu menjadi faskes bagi warga Giri Emas. Kalau sekarang dijadikan pusat penanganan pasien virus Corona, bagaimana dengan pelayanan faskes warga,” kata Saputra yang akrab disapa Robin.

Wayan Robin juga mengungkapkan, tidak sedikit warga Giri Emas yang bekerja di RS Pratama mulai khawatir tertular virus Corona, dan bisa mewabah ke masing-masing keluarganya. “Ini sama sekali tidak disosialisasikan ke desa apalagi ke masyarakat.  Kami bukannya menolak, tetapi harus ada sosialisasi dulu, sehingga warga tidak resah, karena kami hanya tahu dari berita media massa,” ujar Robin.

Sementara Pebekel Giri Emas, Wayan Sunarsa mengaku, sejak mengetahui penetapan RS Pratama di wilayahnya dijadikan pusat penananganan pasien suspect Covid-19, telah berkoordinasi dengan pihak kecamatan termasuk pihak RS Pratama. Koordinasi itu untuk memastikan kebenaran keputusan tersebut dan menyampaikan aspirasi warga terkait sosialisasi keputusan tersebut. “Memang ada keresahan di masyarakat, sehingga saya berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan pihak RS Pratama. Nah sebelum ada sosialisasi, kami bersama kecamatan coba menyelesaikan di tingkat desa dulu. Memberikan pemahaman dulu pada warga. Tetapi warga tetap meminta agar dari kabupaten yang mengadakan sosialisasi dulu,” terang Sunarsa.

Menurut Perbekel Sunarsa, sikap warga yang menuntut ada sosialisasi itu sudah diteruskan ke Pemkab Buleleng melalui kecamatan. Hasilnya, sosialisasi akan dilakukan, hanya saja waktunya belum dipastikan.

Di tempat terpisah Camat Sawan, I Gusti Ngurah Suradnyana mengaku sudah menjelaskan secara umum mekanisme penanganan pasien Covid-19, termasuk pencegahan agar tidak mudah tertular. Hanya saja, perwakilan warga Giri Emas tetap meminta agar instansi terkait yang menjelaskan secara langsung.

“Sudah kami jelaskan bahwa penanganan Covid-19 itu sudah ada SOP yang jelas. Karena warga tetap meminta agar instansi terkait yang menjelaskan, saya sudah koordinasi dengan RS Pratama dan Puskesmas, agar bisa disosialisasikan ke masyarakat,” ujar Suradnyana.

Sebelumnya, Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana dalam rapat bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah yang melibatkan pihak terkait menyikapi perkembangan kasus Covid-19, pada Sabtu (14/3) di Rumah Jabatan Bupati menyatakan memindahkan tempat penanganan pasien suspect virus Covid-19 dari RSUD Buleleng ke RS Pratama Giri Emas. Keputusan ini guna memberikan kenyamanan dan meminimalisir pandemi kepada pasien dan pengunjung yang ada di RSUD Buleleng. *k19

Komentar