nusabali

Pamit Menjaring Ikan, Warga Yehsumbul Tewas di Pantai

  • www.nusabali.com-pamit-menjaring-ikan-warga-yehsumbul-tewas-di-pantai

Diduga korban terseret arus dan tewas tenggelam.

NEGARA, NusaBali
Seorang warga Banjar/Desa Yehsumbul, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Mashadirin, 46, ditemukan tewas mengapung di pinggir perairan Pantai Yehsumbul, Rabu (11/3) dini hari. Belum diketahui penyebab kematian korban. Namun, korban yang sebelumnya diketahui pamit untuk menjaring ikan ke pantai pada Selasa (10/3) malam ini, diduga terseret arus dan tenggelam.

Berdasar informasi, mayat korban pertama ditemukan tetangga korban, Arsin, 55, yang sedang menjaring ikan di pinggir perairan pantai sekitar pukul 04.00 Wita. Saat itu, saksi yang sedang melepas jarring melihat sebuah benda mengapung seperti punggung manusia dengan jarak sekitar 500 meter di sebelah barat dari lokasinya. Merasa penasaran, saksi berusaha mendekati benda yang mengapung di perairan dengan jarak sekitar 100 meter dari pinggir pantai itu, dan memastikan jika benda itu, benar merupakan punggung manusia.

Meski kondisi air sedang surut dan posisi mayat korban menyentuh pasir, saksi yang khawatir mayat akan terbawa arus, akhirnya langsung menghubungi Kelian Banjar Yehsumbul, Bahrullah, 44. Begitu menerima informasi ada mayat mengapung di pantai, Bahrullah bersama sejumlah warga termasuk saksi Arsin, membalikkan sekaligus menyangkat mayat tersebut, dan diketahui sosok mayat itu adalah warganya, Mashadirin.

Setelah itu, mayat korban langsung dibawa ke rumah duka, dan kejadian penemuan mayat itu, lanjut dilaporkan ke Polsek Mendoyo.  Dari hasil pemeriksaan Unit Infafis Sat Reskrim Polres Jembrana bersama tim medis Puskesmas II Mendoyo, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, dipastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban. Namun ditemukan memar di pelipis kiri dan lengan kiri, karena diduga mengalami benturan saat tergombang-ambing di pinggir perairan pantai. Setelah melakukan pemeriksaan, jenazah korban yang sudah di rumah duka, juga langsung diserahkan kepada pihak keluarga yang langsung menyemayamkan korban, Rabu kemarin.

Kasat Pol Air Polres Jembrana, Iptu Eddy Waluyo, mengatakan, dari pihak keluarga korban, sudah mengikhlaskan kematian korban sebagai musibah. Sesuai dengan keterangan adik korban, Mansur, 40, sebelum ditemukan meninggal di pinggir perairan pantai Rabu kemarin, korban yang seorang wiraswasta dan kebetulan hobi menjaring ikan, sempat pamit menjaring ikan pada Selasa (10/3) sekitar pukul 22.00 Wita. “Dari keterangan adiknya, waktu mau pergi menjaring ikan, adiknya juga sempat diajak. Tetapi karena merasa capek, adiknya tidak ikut, dan akhirnya korban pergi sendiri,” ujarnya.

Dari keterangan keluarga, sambung Iptu Eddy Waluyo, korban juga tidak memiliki riwayat penyakit. “Tidak ada riwayat penyakit medis. Kemungkinan meninggal karena tenggelam saat menjaring ikan. Kemungkinan waktu menjaring ikan itu, dia agak ke tengah, atau mungkin arus sedang kuat,” ujarnya. *ode

Komentar