nusabali

PDIP Sosialisasi Bahaya Narkoba dan HIV/AIDS Serentak Se Bali

  • www.nusabali.com-pdip-sosialisasi-bahaya-narkoba-dan-hivaids-serentak-se-bali

DENPASAR,NusaBali
Bukan hanya Virus Corona yang mewabah dikhawatirkan di Bali. Perkembangan HIV/AIDS ternyata juga lebih berbahaya.

DPD PDIP Bali akan turun sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS dengan menyasar 6.830 remaja di kabupaten dan kota secara serentak, Sabtu (7/3) hari ini.


Sosialisasi HIV/AIDS dan narkoba dalam rangka HUT PDIP ke 47 ini digelar karena kasus HIV/AIDS sebagai penyakit mematikan itu angkanya sudah mengkhawatirkan. Bahkan lebih berbahaya dari Virus Corona. Untuk kegiatan sosialisasi di DPD PDIP Bali hari ini akan diikuti 630 peserta dengan menghadirkan pembicara Ni Putu Putri Suastini Koster (istri Gubernur Bali, Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster), Brigjen Pol Putu Gede Suastawa (narasumber narkoba) dan Anak Agung Ngurah Patria Nugraha (narasumber HIV/AIDS).

Koordinator Kegiatan Sosialisasi Bahaya Penyalahgunaan Narkoba dan HIV/AIDS, Dr I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi Wedastraputri Suyasa SE MM di Kantor DPD PDIP Bali, Jalan Banteng Baru, Niti Mandala, Denpasar, Jumat (6/3) siang mengatakan kegiatan sosialisasi yang digelar dari tingkatan DPD dan DPC PDIP Kabupaten dan Kota ini mengundang kalangan remaja mulai siswa, mahasiswa, Sekaa Teruna. "Misi kegiatan kami ini menyelamatkan generasi kita dari bahaya narkoba dan HIV/AIDS. Narkoba dan HIV/AIDS ini memiliki keterkaitan.  Aksi ini sesuai dengan  Visi Misi Nangun Sat Kertih Loka Bali. Salah satu implementasinya yakni menjaga sumber daya manusia Bali (Jana Kerti)," ujar Diah Srikandi didampingi Sekretaris Panitia Ni Wayan Sari Galung dan Wakil Ketua Panitia Luh Putu Rumiyawati.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Bali ini membeber kasus narkoba dan HIV/AIDS di Bali sangat mengkhawatirkan. Jika tidak ditangani dan dicegah mengancam SDM Bali, terutama generasi mudanya. Disebutkan Diah Srikandi pada Tahun 2019 kasus penderita HIV/AIDS di Bali mencapai 22.034 orang tersebar di 9 kabupaten dan kota. Jumlah tersebut didominasi oleh kelompok umur 20-29 tahun sebanyak  8.351 orang (37,9 %), kelompok umur 30-39 tahun sebanyak 7.708 orang (35%). Kelompok umur 40-49 tahun sebanyak 3.049 (13,8 %).

Sementara dari jumlah 22.034 kasus penderita HIV/AIDS tersebut sebanyak  76,3% adalah kelompok hoteroseksual. Sementara sebanyak 14,7% adalah kelompok homoseksual. "Bayangkan kelompok umur 20-40 tahun merupakan kelompok umur produktif. Usia generasi muda yang menjadi penerus dan tulang punggung bangsa dan negara. Kita tidak mau kehilangan lebih banyak generasi muda karena hanya sikap diam kita," tegas adik dari Senator Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna ini. *nat

Komentar