Bupati Suwirta Hadiri FGD Pengembangan Air Minum Nusa Penida

FGD diselenggarakan Direktorat Pengairan dan Irigasi Bappenas, untuk membahas penyusunan model pembangunan penyediaan air baku-air minum di kepulauan Nusa Penida.

Bupati Suwirta menyampaikan pelbagai potensi yang dimiliki kepulauan Nusa Penida dan status yang telah disandang dari sejumlah Kementerian. Meskipun dengan keterbatasan infrastruktur, namun perkembangan pariwisata sangat pesat sebelum merebaknya wabah virus Corona. “Untuk pelayanan air minum di Klungkung tahun 2019 sudah mencapai 76,44 persen, namun di kepulauan/Kecamatan Nusa Penida, baru mencapai 15,4 persen,” ujarnya.

Jelas dia, persoalan muncul karena pertumbuhan penduduk semakin meningkat, namun sumber mata air sulit diakses. Kecamatan Nusa Penida memiliki 10 sumber mata air dengan potensi 539 liter/detik. Melalui forum itu, Bupati berharap pembangunan air baku-air minum Nusa Penida bisa terwujud. Air ini selain untuk pemenuhan kebutuhan warga, juga pariwisata. "Berikan saya jalan ke mana harus melangkah sehingga proyek ini bisa segera berjalan guna mendukung perkembangan pariwisata dan pemenuhan air baku-air minum bagi masyarakat saya," ujar Bupati Suwirta.

Kasi Pengelolaan Risiko, Kementerin PUPR Ary Rahman Wahyudi mengatakan Pemkab Klungkung dan PDAM perlu segera menyusun action plan (rencana aksi) dalam rangka percepatan proyek. Selain itu, perlu segera menyusun studi pendahuluan, analisis kelayakan proyek yang selanjutnya dapat merangkum biaya secara efisien.

Menutup rapat tersebut, Bupati Suwirta menyampaikan Nusa Penida dengan segenap potensinya merupakan magnet bagi kepariwisataan yang berimbas pada peningkatan kunjungan wisatawan ke Bali.*wan