nusabali

Penyakit Ice-ice Serang Rumput Laut

  • www.nusabali.com-penyakit-ice-ice-serang-rumput-laut

SEMARAPURA, NusaBali
Sebagian besar tanaman rumput laut di Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, sebagian besar terserang penyakit ice-ice.

Serangan ini ditandai timbulnya bintik atau bercak-bercak pada sebagian tanaman hingga tanaman berangsur-angsur putih dan mudah terputus.

Ketua Kelompok Petani Rumput Laut Segara Raksa, Desa Lembongan I Wayan Suwarbawa mengatakan penyakit ice-ice pada rumput laut ini sudah terjadi sejak Desember 2019 lalu. Kata dia, dari lahan budidaya rumput laut di Desa Lembongan seluas 12 hektare, setidaknya 9 hektare terserang atau 75 persen. “Ice-ice disebabkan oleh faktor iklim cuaca, biasanya akhir Maret sampai awal April kembali normal,” ujarnya.

Untuk menghindari kejadian serupa, maka petani rumput laut akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari bibit rumput laut yang tahan terhadap perubahan iklim cuaca. “Panen rumput laut dilakukan sebulan sekali, dengan kalkulasi lahan seluas 1 hektare mendapatkan hasil panen rumput laut 1,5 ton,” ujarnya.

Di satu sisi, lanjut Suwarbawa, petani rumput laut beberapa tahun ini mulai menggeliat, bahkan untuk di Desa Lembongan sendiri sudah ada 200 orang petani rumput laut.

Sebelumnya petani di daerah pesisir Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, kembali bergairah membudidayakan rumput laut yang semula jadi andalan daerah pesisir itu. Namun dalam dua tahun terakhir sempat terhenti akibat faktor alam. Salah seorang petani rumput laut di Desa Batununggul, Nusa Penida I Nyoman Landep, belum lama ini,

mengaku berkecimpung sebagai petani rumput laut sejak tahun 2000 hingga memutuskan berhenti pada 2017. Kini ada keinginan kuat kembali setelah terinspirasi keberhasilan budidaya rumput laut di Desa Lembongan. "Hasil dari petani di Lembongan sebagai pilot project di Kecamatan Nusa Penida yang sangat bagus sekali itu menginspirasi saya untuk mencoba kembali budidaya rumput laut," katanya. *wan

Komentar