nusabali

Buleleng Kembali Usulkan Pengadaan Pendeteksi Longsor

  • www.nusabali.com-buleleng-kembali-usulkan-pengadaan-pendeteksi-longsor

Alat deteksi longsor dapat membantu masyarakat untuk tetap waspada dan lebih dini mengetahui informasi kebencanaan.

SINGARAJA, NusaBali
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng kembali mengusulkan pengadaan alat pendeteksi dini tanah longsor ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Satu alat pendeteksi longsor sudah terpasang di Tejakula tahun lalu.  Namun Buleleng masih memerlukan alat yang sama di lokasi rawan longsor lainnya. Antara lain di Desa Gitgit, Wanagiri di Kecamatan Sukasada, dan Desa Munduk di Kecamatan Banjar.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Buleleng Ida Bagus Suadnyana mengatakan, alat pendeteksi tanah longsor yang sudah terpasang di Desa/Kecamatan Tejakula merupakan bantuan BNPB, hasil kerjasama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) tahun 2019. Alat pendeteksi longsor itu merupakan alat pendeteksi dini yang akan memberikan bunyi peringatan ketika ada getaran berpotensi longsor di daerah atas. Bunyi alarm dari alat itu pun dapat memberikan informasi lebih dini masyarakat di sekitarnya untuk mengevakuasi diri ke tempat yang lebih aman.

“Jadi Buleleng sudah dapat satu alat di Tejakula, kebetulan tadi dicek ulang oleh tim BNPB dan UGM yang memasangnya tahun lalu. Cek ini untuk memastikan apakah alat itu masih berfungsi atau tidak. Alat deteksi longsor dini ini jelas sangat membantu untuk proses evakausi lebih cepat,” jelas Kalak BPBD Suadnyana.

Dia menjelaskan pengadaan bantuan alat deteksi longsor sebenarnya diajukan tiga titik tahun lalu. Tiga titik itu di Tejakula, Desa Wanagiri di Kecamatan Sukasada, dan Desa Munduk di Kecamatan Banjar. Tiga lokasi ini memiliki potensi longsor sangat tinggi di musim penghujan. Namun karena alat pendeteksi longsor ini sangat mahal baru disetujui satu buah. “Setelah dicek dan dilihat langsung dari tiga lokasi akhirnya dipasang di Tejakula. Karena dikombinasi juga dengan data Dinas Sosial  karena disana banyak masyarakat kurang mampu. Tetapi tahun ini tetap akan kami ajukan kembali dua wilayah yang belum,” imbuh mantan Kadisdukcapil Buleleng ini.

Menurutnya, titik rawan longsor di Desa Wanagiri dan Munduk, juga memenuhi kriteria pemasangan alat pendeteksi longsor. Dua daerah itu memenuhi syarat karena catatan bencana longsor yang tak pernah absen setiap tahunnya. Suadnyana pun berharap dalam pengajuan tahun ini ke BNPB Pusat dapat disetujui. *k23

Komentar