nusabali

Harus Lakukan Ritual Khusus, Berkhasiat untuk Pengobatan Penyakit Non Medis

Ritual Unik Nunas Umbi Banah di Areal Goa Panji Landung, Desa Akah, Klungkung

  • www.nusabali.com-harus-lakukan-ritual-khusus-berkhasiat-untuk-pengobatan-penyakit-non-medis

Ritual nunas (mohon) Umbi Banah di areal Goa Panji Landung, Desa Akah, Kecamatan/Kabupaten Klungkung, memakai sarana upacara berupa banten pejati, sesamblehan ayam, laklak tape dan geti-geti.

SEMARAPURA, NusaBali
Ada ritual unik yang disebut nunas (mohon) Umbi Banah yang digelar dalam rangka refreshment Pemkab Klungkung saat menjelajah wisata spiritual di areal Goa Panji Landung, Desa Akah, Kecamatan/Kabupaten Klungkung, Jumat (21/2). Ritual itu dilakukan langsung oleh Jero Mangku Nyoman Candra yang notabene Tapakan di Goa Panji Landung.

Diyakini Umbi Banah tersebut berkhasiat untuk obat khususnya penyakit dari non medis, untuk menolak segala kekuatan yang bersifat negatif dan untuk menjaga diri dari gangguan mahluk gaib. Dalam kesempatan itu hadir Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta, yang juga seorang penekun spiritual dan jajaran OPD Pemkab Klungkung.

Menurut Jero Mangku Nyoman Candra, ritual nunas (mohon) Umbi Banah ini memakai sarana upacara berupa banten pejati, sesamblehan ayam, laklak tape dan geti-geti. Setelah prosesi dilakukan akhirnya Ubi Banah tersebut berhasil didapatkan dua buah yang merupakan lanang-wadon (laki-perempuan). "Umbi Banah ini muncul di sekitar Pohon Banah itu sendiri, namun Umbi Banah tidak akan muncul bila dicari dengan cara biasa (tanpa ritual) walau di akarnya sekaligus," ujar Jero Mangku Candra, saat ditemui di kediamannya di Banjar Sangging, Desa Akah, Klungkung, Sabtu (22/2).


Jero Mangku Nyoman Candra (kiri) bersama Kepala Dusun (Kadus) Sangging, I Wayan Sulitra, di kediamannya Banjar Sangging, Desa Akah, Kecamatan Klungkung, Sabtu (22/2). Foto: Dewa Darmawan.

Tak hanya itu, Umbi Banah juga bisa muncul di tempat yang tidak ada Pohon Banahnya, namun tetap menggunakan ritual khusus. Adapun manfaat dari Umbi Banah tersebut bila dimakan sedikit diyakini untuk menjaga diri terutama dari gangguan non medis. "Umbi (ubi) banah tersebut dipotong kecil-kecil kemudian warga yang minta kita kasih, kalau tidak minta kita tidak paksakan untuk diberikan," ujarnya. Bahkan ada yang meminta Umbi Banah itu dibawa pulang untuk keluarganya.

Jero Mangku Candra menceritakan sebelum ngiring awalnya hanya menjadi seorang petani dan mempunyai ladang di areal Goa Panji Landung dan sering bercocok tanam. Bahkan dari pagi sampai malam kuat beraktivitas hanya dengan nunas tirta di areal Goa Panji Landung, malam harinya Jero Mangku Candra juga sering tidur di Goa Panji Landung. Hingga akhirnya tahun 1980 Jero Mangku Candra mendapat sebuah paica (anugerah) sebuah keris kecil. "Keris itu datang melayang-layang dan mencari saya," cerita Jero Mangku Candra yang kini sudah dikaruniai 4 orang anak dengan istrinya tercinta, Ni Nyoman Dasni.



Setelah menerima keris dan benda-benda gaib lainnya secara niskala akhirnya Jero Mangku Candra mendapat sinyal ngiring hingga akhirnya menjadi Tapakan di Goa Panji Landung. Beberapa saat kemudian setelah ngiring tanpa belajar Jero Mangku mampu ngemargiang (menjalankan) ngusada, termasuk tanpa belajar mantra otomatis bisa, hingga menjadi pawang hujan.

"Selain ngusada di rumah saya juga sering mendapatkan panggilan ke luar," ujarnya. Sementara warga yang ingin melakukan ritual atau bermeditasi di Goa Panji Landung biasanya akan terlebih dulu berkoordinasi dengan Jero Mangku Candra, bila yang datang pada siang hari akan diantarkan langsung oleh anaknya, apabila yang datang malam hari maka Jero Mangku Candra sendiri yang mengantar warga yang bersangkutan.

"Kalau siang hari biasanya saya banyak kegiatan, kalau malam waktu saya lebih luang," ujarnya. Sementara itu Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta, mengatakan Umbi Banah memiliki 3 manfaat, yakni pertama untuk obat khususnya penyakit dari non medis, kedua untuk nolak segala kekuatan yang bersifat negatif dan ketiga untuk menjaga diri dari gangguan mahluk gaib. Goa Panji Landung yang terletak di lembah sungai ini merupakan tempat yang dianggap sakral dan angker bagi penduduk setempat. Goa ini memiliki kedalaman sekitar 10 meter dengan lebar pintu masuk sekitar 2-3 meter.

Kepala Dusun (Kadus) Sangging, I Wayan Sulitra mengatakan ritual nunas Umbi Banah tersebut diharapkan bisa menjadi kesatuan dengan wisata spiritual di wilayah Desa Akah. *wan

Komentar