nusabali

Bupati Giri Prasta dan Wabup Suiasa Jawab Kritikan dengan Bekerja

  • www.nusabali.com-bupati-giri-prasta-dan-wabup-suiasa-jawab-kritikan-dengan-bekerja

Pemimpin yang baik adalah pendengar yang baik.

MANGUPURA, NusaBali

Segala masukan merupakan hal positif untuk melakukan pembenahan, dan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dan Wakil Bupati I Ketut Suiasa menjawab kritikan dengan bekerja, sehingga pembangunan Badung ke depan harus jadi role model di tingkat nasional.

Ada lima bidang prioritas pembangunan Badung, meliputi pangan, sandang dan papan; kesehatan dan pendidikan; jaminan sosial dan tenaga kerja; seni, adat, agama, dan budaya; pariwisata termasuk infrastruktur.

“Walau program ini dipastikan sudah jalan, kami tetap meminta dukungan atau sinergi dengan semua pihak termasuk media, karena peran media sangat penting dan strategis dalam mensosialisasikan serta menginformasikan segala program pembangunan di Kabupaten Badung sehingga diketahui masyarakat luas,” ujar Bupati Badung Nyoman Giri Prasta didampingi Wabup Ketut Suiasa dan Kabag Humas Made Suardita, belum lama ini.

Berkaitan dengan program Badung Angelus Bhuana yang bermakna Badung Berbagi dari Badung untuk Bali, dipastikan terus berlanjut lantaran hal ini sesuai dengan program Nawacita Presiden Jokowi, yakni membangun dari pinggiran. Seperti diketahui, di beberapa kabupaten di Bali sudah mendapatkan bantuan bedah rumah melalui program yang diluncurkan oleh Bupati Giri Prasta. “Program ini sudah berjalan mulai Kabupaten Buleleng, Karangasem, dan Klungkung,” katanya.

Bupati Giri Prasta juga menegaskan, anggaran merupakan kata kunci untuk bisa melaksanakan program pembangunan. Karena itu, dia akan memaksimalkan pendapatan dari sektor pariwisata seperti pajak hotel dan restoran (PHR). “Kami akan bekerja sama dengan pihak ketiga untuk mengelola aplikasi mengenai transaksi di sektor pariwisata. Dengan aplikasi ini, dipastikan semua transaksi akan terpantau. Dengan begitu, potensi lost pajak bisa ditekan seminimal mungkin. Sehingga pendapatan daerah jadi meningkat dan program pembangunan termasuk Badung Angelus Bhuana bisa berjalan dengan baik,” ungkapnya.

“APBD Badung tahun 2020 yang dirancang Rp 6,3 triliun merupakan potensi riil pendapatan Badung yang akan dikelola dengan baik. Sehingga semua program bisa berjalan dengan bagus,” imbuh Bupati asal Desa Pelaga, Kecamatan Petang, ini.

Bupati juga memastikan sandang, pangan, dan papan yang merupakan kebutuhan primer masyarakat dipastikan terpenuhi. Di bidang kesehatan, Badung menerapkan dengan konsep Tri Kona, mulai dari lahir, hidup, dan mati ditanggung. Lahir melalui program AKU SAPA (Administrasi Kependudukan Satu Paket), gratis dan langsung memperoleh akte. Hidup juga ditanggung melalui program jaminan kesehatan Krama Badung Sehat, selanjutnya mati pun memperoleh santunan Rp 10 juta termasuk penerbitan akte kematian dan perubahan KK. “Satu lagi penunggu pasien memperoleh santunan Rp 200.000 per hari bagi pasien di kelas III,” tuturnya.

Selanjutnya untuk jaminan sosial dan ketenagakerjaan, salah satunya dilakukan dengan memberikan santunan bagi lansia umur 75 tahun ke atas. Santunan ini merupakan insentif senilai Rp 1 juta per bulan. “Semua ini merupakan kebutuhan dasar masyarakat Badung dan anggaran untuk kebutuhan dasar sudah terkunci,” imbuh Bupati Giri Prasta.

Program terbaru yang diluncurkan pada tahun 2020 ini adalah Go Laying Adminduk yaitu pergi pelayanan keliling administrasi kependudukan. Program ini di samping mengoptimalkan pelayanan administrasi kependudukan, juga untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya dokumen-dokumen kependudukan yang harus dimiliki terlebih dalam upaya mendukung program GISA yaitu Gerakan Indonesia Sadar Administrasi kependudukan yang sudah diprogramkan oleh pemerintah pusat melalui Instruksi Mendagri tanggal 7 Februari 2018 dengan Nomor 470/837/SJ tentang GISA.

Program Go Laying Adminduk ini akan menyasar masyarakat di seluruh pelosok Badung. Tidak saja di tingkat desa/kelurahan maupun banjar tapi langsung door to door ke rumah-rumah khususnya masyarakat lansia, sakit maupun ODGJ sampai yang berstatus narapidana di LP.

Ada juga program terbaru, yakni Lakamari yaitu Pelayanan Kependudukan Malam Hari. Dibukanya layanan ini dimaksudkan untuk mengantisipasi kesibukan masyarakat saat jam kerja dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengurus administrasi kependudukan. *asa

Komentar