nusabali

'PKK Harus Berperan dalam Penanganan Sampah'

Suastini Koster Dorong PKK Jadi Organisasi Pergerakan

  • www.nusabali.com-pkk-harus-berperan-dalam-penanganan-sampah

Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Bali, Ni Putu Putri Suastini, membakar semangat para anggotanya dalam Rapat Konsolidasi PKK Provinsi Bali yang digelar di Gedung Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar, Selasa (11/2) pagi.

DENPASAR, NusaBali

Istri Gubernur Bali Wayan Koster ini mengingatkan PKK tidak bisa hanya rapat, tapi harus berperan mendukung program pemerintah. Salah satunya, dalam hal penanganan sampah.

Rapat Konsolidasi PKK Provinsi Bali bertema ‘Konsolidasi Gerakan PKK Menyongsong Rakernas PKK IX Tahun 2020’ yang dibuka langsung Gubernur Wayan Koster, Selasa pagi pukul 10.00 Wita, dihadiri para Ketua TP PKK Kabupaten/Kota se-Bali. Sedangkan paparan panel dalam acara tersebut menampilkan dua narasumber, yakni Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kependudukan dan Catatan Sipil (PMD Dukcapil) Provinsi Bali Putu Anom Agustina dan Sekretaris Bappeda Provinsi Bali, Ida Bagus Anom.

Dalam arahannya, Putri Suastini Koster mengingatkan PKK bukanlah organisasi yang kerjanya hanya rapat dan kumpul-kumpul saja. Tapi, PKK Provinsi Bali harus menjadi organisasi pergerakan. “Ayo gerak bersama-sama bergandengan tangan. Kita sediakan tenaga kita supaya lebih berkontribusi kepada daerah," jelas Suastini Koster.

Peran yang bisa diambil PKK, kata Suastini Koster, antara lain, membantu program pemerintah. Salah satunya, bantu program Pemprov Bali dalam pengurangan sampah. Menurut Suastini Koster, Gubernur Koster sudah menerbitkan Pergub Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Slastik Sekali Pakai dan Pergub Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber.

"Di sini PKK Provinsi Bali bisa berperan dengan mengedukasi masyarakat supaya tidak membuang sampah ke TPA. Bantulah memberikan pemahaman bahwa sampah harus diolah dan diselesaikan dulu di tingkat rumah tangga (sumber),” kata Suastini Koster.

"Ayo kita gerak. Jangan pikir buang sampah ke TPA saja. Kita PKK yang ada di sini yuk mulai sekarang mengedukasi anggota keluarga dulu, terus ke masyarakat luas untuk kelola sampah berbasis sumber. Dengan demikian, kita sudah bergerak menyukseskan program pemerintah," lanjut seniwati multitalenta yang juga aktivis KNPI era 1980-an ini.

Dalam kesempatan itu, Suastini Koster juga mengingatkan antara satu wilayah dengan wilayah lainnya agar tidak saling memindahkan sampah yang diproduksi. "Jika produksi sampah itu dari rumah kita, ya jangan dibawa ke rumah orang lain. Jika sampah itu adalah milik kabupaten kita, ya jangan dibawa ke kabupaten lain, karena mereka bukan tempat penampungan yang selalu siap untuk mencium bau busuk sampah yang datang dari wilayah luar," tegasnya.

Selain berperan dalam penanganan masalah sampah, Suastini Koster juga menggerakkan PKK Provinsi Bali di bidang Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). "PKK jangan hanya bisa menimbang bayi. Kalau sudah ditimbang, lalu diapakan? Ayo, tingkatkan dan geraklah dengan memberikan edukasi kepada ibu-ibu untuk menjaga gizi bayinmya. Kasi pemahaman ‘hidup sehat ibu dan bayinya’. PKK harus benar-benar berperan," tandas tokoh perempuan asal Desa Padangsambian Kaja, Ke-camatan Denpasar Barat ini.

Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster meminta agar TP Penggerak PKK Provinsi, TP Penggerak PKK Kabupaten/Kota, TP Penggerak PKK Kecamatan, bahkan sampai PKK tingkat desa agar mampu menggerakkan struktur yang ada untuk turut serta berperan aktif mensosialisasikan pengolahan dan pemilahan sampah. TP PKK juga harus berperan mengarahkan masyarakat sekitar wilayahnya untuk bergerak menangani sampah secara serius. Pasalnya, penimbunan sampah pada satu tempat pembuangan akhir (TPA) akan menimbulkan masalah bagi wilayah bersangkutan.

"Sebaiknya pemilahan sampah dimulai dari intern rumah tangga sendiri, sehingga sasaran untuk memindahkan alur timbunan/penumpukan sampah residu dapat diminimalisir. Hal ini memiliki pengaruh cukup besar bagi kunjungan wisatawan ke Bali," papar Gubernur Koster dalam arahannya saat membuki Rapat Konsolidasi TP PKK Provinsi Bali, Selasa kemarin.

Koster menegaskan, TP PKK merupakan organisasi yang kuat dan berstruktur dari pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, hingga desa bahkan banjar. TP PKK memiliki peran penting dalam membangun masyarakat mulai dari ketahanan sandang, pangan, papan, pendidikan, hingga menyangkut keberhasilan bersih atau tidaknya lingkungan.

Menurut Koster, organisasi PKK yang bersifat ex officio diharapkan mampu bekerja sama yang baik dengan pemerintah dalam mendukung visi dan misi pembangunan daerah ke arah yang lebih maju dan berkembang. "PKK ini organisasi kuat dari pusat, provinsi, kabupaten/kota sampai di akar rumput. Jadi, PKK harus sinergi dengan pemerintah dalam menyukseskan pembangunan," tegas Gubernur asal Desa Sembian, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga menjabat Ketua DPD PDIP Bali ini.

Sementara, Kadis PMD dan Catatan Sipil Provinsi Bali, Putu Anom Agustina, mengatakan TP PKK selaku mitra pemerintah diharapkan mampu mendukung dan memperluas jaringan melalui banjar yang kemudian disebut dasa wisma, serta mendukung program pemerintah yang sudah dirancang. Salah satunya, stop cara konvensional (angkut-buang sampah) ke satu TPA. “Ini harus dimulai peran aktif ibu rumah tangga untuk memilah sampah dari dalam (rumah tangga) dulu,” kata Anom Agustina. *nat

Komentar