nusabali

Mengintip Proses Pembuatan Video Klip ‘Hyena’ Dialog Dini Hari

  • www.nusabali.com-mengintip-proses-pembuatan-video-klip-hyena-dialog-dini-hari

Pembuatan video klip ini sangat menantang, karena hanya dilakukan dalam sekali take

MANGUPURA, NusaBali.com
Di bulan November lalu, band Dialog Dini Hari kembali merilis album terbarunya yang bertajuk Parahidup. Pasca dirilisnya album tersebut, Senin (3/2/2020), video musik untuk lagu Hyena dalam album Parahidup tersebut mulai digarap. 

Lagu Hyena sendiri terinspirasi dari hewan hyena yang hidup di dataran Afrika, dengan tafsiran bahwa hewan ini merupakan hewan yang licik, mengendap-endap dalam mencari mangsa, bahkan tak jarang merebut mangsa dari hewan lain. Oleh Dadang SH Pranoto alias Pohon Tua, hal ini digunakan sebagai analogi untuk menceritakan keserakahan manusia. 

“Kalau tentang lirik Hyena sendiri kan aku membenrangus tentang orang-orang yang berlebihan, berlebihan dalam arti serakah. Aku membungkusnya dalam lirik Hyena ini gara-gara apa yang terjadi hari ini,” ujar Pohon Tua. 

Pembuatan video musik yang berlangsung di AVB Media Asia Studio ini turut menggaet Erick EST, sutradara penyabet piala pemenang di kancah film internasional untuk menyutradarai video music Hyena. Tak hanya itu, seniman Bali, Made Bayak pun turut bergabung sebagai pencipta karya surealis yang menjadi konsep video Dialog Dini Hari ini. 

“Karya ini akan dibuat surealis, dengan teknik green screen sebagai media yang sengaja dibuat untuk berkolaborasi dengan cat lukis dan pelukisnya dan juga sekaligus musisinya,” tambah Erick EST. 

Teknik surealis oleh Made Bayak ini dilakukan dengan menyemprotkan cat beraneka warna ke tubuh Pohon Tua yang membintangi video ini selama beraksi di depan greenscreen. Ini merupakan konsep yang benar-benar baru pertama kali dilakukan oleh Dialog Dini Hari dalam pembuatan video musik band tersebut. Adapun pengambilan video ini dilakukan dalam sekali jalan, tanpa ada pengulangan. 

Barunya konsep ini dan pengambilan video yang hanya bisa dilakukan sekali, menurut Erick EST, merupakan tantangan dalam pembuatan video ini. “Sulitnya, nanti Dadang berada di sana (green screen –red), catnya dilempar, nge-shootnya ke dia saja, sampai catnya penuh itu susah,” lanjutnya.*yl

Komentar