nusabali

Spirit Keris Raja Klungkung Jadi Inspirasi Tugas Akhir

  • www.nusabali.com-spirit-keris-raja-klungkung-jadi-inspirasi-tugas-akhir

Mahasiswa Program Pascasarjana ISI Denpasar, Ida Bagus Putu Brahmanta, mencoba menyajikan garapan musik campuran musik Barat dan tradisi Bali berjudul Ardawalika.

DENPASAR, NusaBali

Ardawalika merupakan karya yang terlahir dalam rangka tugas akhir. Pementasan Ardawalika disajikan di  Gedung Natya Mandala, Kampus ISI Denpasar, Selasa (9/8).

Instrumen yang digunakan dari komposisi musik Ardawalika antara lain drum (drum set yang telah ditambahkan perkusi tradisi Bali), gender wayang Bali dipadukan dengan contra bass, dan soprano saxophone. Gustu Brahmanta menjelaskan, Ardawalika merupakan garapan musik yang terinspirasi dari pusaka keris Kerajaan Klungkung Ida I Dewa Agung Djambe yang gugur dalam perang Puputan Klungkung melawan Belanda, pada 28 April 1908. “Keris Ardawalika merupakan lambang dari kepahlawanan raja Klungkung Ida I Dewa Agung Djambe,” terangnya.

Inspirasi itu yang menjadikan Gustu Brahmanta mengangkat keris milik raja Klungkung itu dalam penggarapan tugas akhir di kampus. Spirit dari keris yang dulu sempat dibawa lari oleh Belanda itu kini telah kembali setelah 100 tahun di negeri seberang. Perjalanan keris itu membuatnya tertarik mengkombinasikan berbagai alat musik. “Ada sebuah inspirasi dari perjalanan keris milik Raja Klungkung ini dan saya tuangkan ke dalam komposisi musik,” imbuhnya.

Dijelaskan, bentuk musik Ardawalika terdiri 7 (tujuh) bagian. Bagian pertama adalah intro dengan menyanyikan kidung Puputan Klungkung diiringi permainan drum. Pada bagian kedua lagu Ardawalika dengan tempo lambat, lalu pada bagian ketiga memainkan improvisasi sesuai dengan tempo lagu Ardawalika pada bagian kedua. Nah, pada bagian keempat lagu Ardawalika dimainkan dengan tempo yang lebih cepat. Masuk ke bagian kelima memainkan batel (gender wayang) yang menggambarkan suasana pertempuran.

Bagian keenam memainkan lagu Ardawalika dengan tempo lambat yang menggambarkan gugurnya raja Klungkung Ida I Dewa Agung Djambe beserta pengikut setia kerajaan. Bagian terakhir menggambarkan suasana hening. Gustu Brahmanta mengungkapkan, selain karyanya ini sebagai tugas akhir, rencananya Ardawalika akan diluncurkan dalam album bersama grup Gustu Brahmanta Trio.

Seperti diketahui, Gustu Brahmanta telah merilis album pertama berjudul ‘Putri Cening Ayu’ yang didistribusikan oleh Demajors pada tahun 2013. Album ini mendapat penghargaan 10 Best Of 2013 Aalbum Version Tempo Magazine, People Arts 2013,  Nominated in Indonesia Music Grace 2014 (Anugerah Musik Indonesia) untuk 2 kategori, Best Instrumental Jazz Group dan Best Jazz Album. * i

Komentar