nusabali

12 Ha Jagung Diserang Ulat

  • www.nusabali.com-12-ha-jagung-diserang-ulat

Tanaman jagung di Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, diserang hama ulat grayak (Spodoptera) sejak tiga minggu lalu, akibatnya tanaman jagung menjadi kerdil.

SEMARAPURA, NusaBali

Dari luas tanam jagung di Nusa Penida 756,20 hektare (ha), 12 ha di antaranya terserang ulat grayak. Jumlah itu di Desa Batukandik 5 ha dari luas tanaman jagung 60 ha, Desa Batumadeg 2 ha dari luas tanam 40 ha, Desa Bungmekar 2 ha dari 45 ha luas tanam, Desa sakti 1 ha dari 16 ha luas tanam dan Desa Klumpu 2 ha dari 35 ha luas tanam. Perbekel Desa Bungamekar I Wayan Yasa mengatakan serangan ulat grayak ini menjadi tanaman jagung kerdil. Ulat menyerang batang dan daun jagung. "Ini baru pertama kali terjadi kalau biasanya ulat ditemukan dalam buah jagung," ujarnya, Kamis (30/1).

Kata dia, dari Dinas Pertanian (Distan) Klungkung sudah memberikan bantuan pestisida untuk dicoba. Hanya saja kondisi tanaman sudah kian kerdil. Sementara itu, tanaman lainnya seperti ketela dan kacang-kacangan tidak terserang ulat grayak.

Kepala Dinas Pertanian Klungkung Ida Bagus Juanida mengatakan, tanaman jagung di Kecamatan Nusa Penida yang terserang ulat grayak intensitasnya tergolong rendah. "Dari 756,20 ha sebanyak 12 ha terserang ulat grayak," ujarnya.

Kata dia, Dinas Pertanian sudah menanggulangi dengan memberikan pestida virtako,se. "Masa tanam jagung di Nusa Penida dalam rentang 1 - 15 Januari 2020, dari hasil penanggulangan sebagian besar sudah terjadi perbaikan pertumbuhan," ujar Juanida. Disebutkan ulat ini muncul karena intensitas hujan yang rendah. *wan

Komentar