nusabali

105 Orang Tak Hadir, Orangtua Peserta Ramai-ramai Matur Piuning

Dari Seleksi CPNS Pemprov Bali di Hari Kedua

  • www.nusabali.com-105-orang-tak-hadir-orangtua-peserta-ramai-ramai-matur-piuning

Tercatat sebanyak 105 orang peserta tidak hadir pada hari kedua pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Pemprov Bali yang digelar di Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Bali, Jalan Hayam Wuruk 152, Denpasar, Rabu (29/1).

DENPASAR, NusaBali

Yang menarik, pada malam hari, sejumlah orangtua peserta rama-ramai mendatangi lokasi seleksi untuk matur piuning, memohon kesuksesan agar anaknya lolos seleksi sebagai abdi negara.

Informasi yang dihimpun NusaBali di arena seleksi, kemarin, dari 2.000 peserta, sebanyak 1.895 orang tercatat mengikuti tes dengan sistem Computer Asissted Test (CAT) secara bergiliran sejak pukul 08.00 Wita hingga 18.00 Wita. Termasuk mereka  yang tercatat sebagai peserta disabilitas juga hadir. Tercatat, sebanyak 2 peserta disabilitas non tuna netra dan 2 orang peserta disabilitas tuna netra mengikuti seleksi sampai tuntas.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali I Ketut Lihadnyana di sela-sela seleksi kemarin mengatakan, peserta disabilitas mendapatkan porsi pelayanan yang adil. Mereka dituntun ketika memasuki ruangan seleksi. Begitu berhadapan dengan materi tes ditinggal. "Hari ini ada juga yang disabilitas mengikuti proses seleksi dengan total 4 orang. Kami berikan pelayanan maksimal karena kita mau tegakkan komitmen transparan dan peran maksimal dalam proses pelayanan terhadap peserta seleksi," ujar Lihadnyana.

Soal ketidakhadiran peserta yang mencapai ratusan orang menurut Lihadnyana, dari sisi jumlah memang kehadiran peserta berkurang setiap hari rata-rata sampai 5 persen dari jumlah yang terdaftar sebagai peserta setiap hari. "Jumlah yang hadir memang terus berkurang tiap hari. Tapi jangan salah mereka akan bersaing dalam passing grade secara ketat," ujar Lihadnyana.

Proses pelaksanaan seleksi tetap menjadi pantauan penuh melibatkan stakeholder seperti kepolisian, ombudsman, dan panitia seleksi yang dikomandani Kepala BKD Provinsi Ketut  Lihadnyana. Proses pengawasan kepesertaan  mulai dari identitas diri sampai larangan membawa barang ke dalam ruangan tetap diberlakukan dengan ketat. Pemeriksan KTP dan perhiasan, barang berupa arloji dan alat komunikasi dilakukan sebelum seleksi dimulai. "Proses pemeriksaan identitas dan barang-barang tetap kita perketat," tegas Lihadnyana.

Yang menarik kemarin diungkap Lihadnyana, sejumlah orangtua peserta datang pada malam hari ke lokasi seleksi untuk melakukan persembahyangan. Orangtua peserta tersebut maturpiuning di Padmasana Gedung BPSDM Bali. "Petugas kami sempat kaget, tapi karena alasannya melaksanakan sembahyang untuk keselamatan anaknya mengikut seleksi kita izinkan masuk lokasi. Iya memang begitu. Yang bisa membantu mereka adalah dengan pengetahuan dan berdoa. Ketimbang membawa barang jimat dan yang aneh-aneh," ujar birokrat asal Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng ini.

Sementara proses seleksi CPNS ini dari pantauan Komisi I DPRD Bali berjalan sesuai dengan rencana. Bahkan termasuk kategori maksimal dalam memberikan pelayanan kepada peserta. Ketua Komisi I DPRD Bali I Nyoman Adnyana mengatakan, kesiapan panitia seleksi sudah maksimal dan harus tetap terjaga sampai seleksi selesai. "Kita minta proses seleksi yang sudah disiapkan matang dengan pelaksanaan sesuai aturan ini dijaga sampai selesai proses seluruhnya. Jangan sampai kendor. Kan masih panjang waktunya," ujar Adnyana.

Pihaknya akan memantau terus perkembangan seleksi sampai tuntas. Walaupun tidak selalu di lokasi setiap jam. "Kami di DPRD Bali akan pantau terus. Meskipun kita tidak tiap hari di lokasi. Kan ada CCTV yang dipasang di ruangan seleksi. Kalau ada masalah bisa dilihat di rekaman CCTV," ujar politisi PDI Perjuangan asal Desa Sekaan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli ini. *nat

Komentar