nusabali

Cegah Virus Corona, Pemkab Karangasem Rencanakan Nangluk Merana

  • www.nusabali.com-cegah-virus-corona-pemkab-karangasem-rencanakan-nangluk-merana

Pemkab Karangasem akan menggelar upacara nangluk merana di Pura Penataran Agung, Desa Adat Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem untuk menangkal menyebarnya Virus Corona.

AMLAPURA, NusaBali

Upacara ini digelar berdasarkan petunjuk dua sulinggih yakni Ida Pedanda Jelantik Dwaja dari Geria Jelantik, Banjar Triwangsa, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem dan Ida Pedanda Gede Wayan Tianyar dari Geria Menara, Banjar Punia, Desa Sinduwati, Kecamatan Sidemen, Selasa (28/1). Upacara ini akan digelar pada Buda Wage Warigadean, Rabu (29/1) hari ini.

Kabag Kesra Setda Karangasem, I Wayan Witrawan mengatakan, Ida Pedanda Gede Wayan Tianyar memberikan petunjuk berdasarkan lontar Roga Sanghara Bumi yang membahas tentang penetralisir, meniadakan migrasi dan hal negatif di muka bumi. Guna menangkal pengaruh-pengaruh negatif secara niskala, perlu digelar upacara nangluk merana yang datangnya dari luar. “Ritual nangluk merana untuk menangkal kekuatan negatif secara niskala. Upacara ini telah beberapa kali digelar dan hasilnya dirasakan seluruh umat,” katanya.

Terakhir menggelar upacara nangluk merana pada Kamis, 21 April 2016, saat banyak warga Karangasem terserang demam berdarah. Nangluk merana saat itu juga digelar di Pura Penataran Agung, Desa Adat Padangbai. Wayan Witrawan memaparkan, jelang puncak acara telah matur piuning di Pura Dang Kahyangan Silayukti di Desa Adat Padangbai, Kecamatan Manggis, dan di Pura Penataran Agung, Banjar/Desa Adat Nangka, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem sekalian nunas tirtha. Kedua tirtha itu digunakan pelengkap upacara. Sedangkan banten yang digunakan yakni caru wiwesa penambak baya lan guru piduka.

Banten caru tersebut menggunakan kurban lima ekor ayam beda warna dan kurban bebek selem (hitam). Sedangkan banten untuk Dewa Yadnya berupa suci dan pebangkit. “Sebelumnya di tempat sama pernah digelar nangluk merana saat ada wabah flu burung dan demam berdarah. Usai menggelar ritual, wabah itu semakin reda dan tidak berdampak buruk terhadap umat,” kata Wayan Witrawan. Terpisah, Dinas Kesehatan Karangasem keluarkan Surat Edaran Nomor 443.33/091/Dinkes per 14 Januari 2020, perihal peningkatan kesiapsiagaan dan antisipasi penyebaran penyakit pneumonia berat. Terutama disebabkan Virus Corona.

SE diterbitkan untuk melakukan kewaspadaan dini terhadap penyebaran virus yang sangat mematikan dan belum ada vaksinnya ini. “Jika ada penyakit mencurigakan sesuai ciri-ciri terserang Virus Corona agar segera laporkan secara online,” pinta Gusti Bagus Putra Pertama. Laporan secara online melalui sistem kewaspadaan dini dan respons (SKDR). Jika petugas kesehatan menemukan pasien yang mencurigakan mengarah terserang Virus Corona agar pasien diisolasi dan segera laporkan ke Dinas Kesehatan melalui Seksi Surveilans Bencana dan Imunisasi. Penanganannya mesti sesuai pedoman surveilans efidemologi. “Rumah sakit dan Puskesmas agar selalu siaga, sigap jika menerima pasien yang mencurigakan mengarah terserang Virus Corona,” katanya.

Gejala kena Virus Corona yakni badan demam, letih, lemah, lesu, batuk kering, sesak, distress pernapasan, kondisi paru berubah sesuai hasil rontgen, sel darah putih rendah, dan lainnya. Saat ini belum tersedia vaksin 2019-nCOV. Sebelumnya pihak Kesyahbandaraan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Padangbai telah melakukan sosialisasi menyasar penumpang dan anak buah kapal mengenai bahaya Virus Corona tersebut. Sosialisasi dilakukan Kepala Jaga KSOP Padangbai I Nyoman Parwata. Selain memberikan arahan, juga menempelkan stiker di dinding kapal yang berisi imbauan mengenai ciri-ciri dan bahaya Virus Corona. *k16

Komentar