nusabali

Pamelastian Karya Pangurip Gumi, Sebanyak 418 Personel Dikerahkan

  • www.nusabali.com-pamelastian-karya-pangurip-gumi-sebanyak-418-personel-dikerahkan

Polres Tabanan menggelar Apel Kesiapan Pengamanan Melasti di halaman Mapolres Tabanan, Selasa (28/1).

TABANAN, NusaBali

Pengamanan Melasti serangkaian Karya Agung Pangurip Gumi Pura Luhur Batukau ini akan berlangsung selama empat hari tiga malam. Dalam pengamanan itu polisi kerahkan 418 personel.

Personel ini akan bertugas sepanjang lintasan melasti dari Pura Luhur Batukau, Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel, hingga Pura Luhur Tanah Lot di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan. Selain polisi, juga akan dibantu para pecalang desa adat.

Apel dipimpin Wakapolres Tabanan Kompol Ni Made Sukerti dan dihadiri Dandim 1619/Tabanan Letkol Infantri Toni Sri Hartanto, dan Asisten III Sekda Tabanan I Made Agus Hartawiguna.

Dalam apel itu ada beberapa atensi yang ditekankan di antaranya, para personel terutama Satpol Air agar antisipasi pada saat iring-iringan perjalanan melasti menyeberang sungai. Kemudian, pada saat iring-iringan menyeberang jalan, arus lalu lintas untuk sementara agar ditutup atau dialihkan karena iring-iringannya sangat panjang.

“Terutama di jalur Gajah Mada ke arah selatan dan di simpang Gerokgak menuju Desa Demung agar diatensi,” kata Kompol Sukerti saat memberikan arahan.

Lalu antisipasi di tempat parkir terutama saat bermalam di Pura Adat Kota Tabanan. Semua personel diharapkan melaksanakan tugas sesuai SOP yang ada, dan masyarakat diberikan imbauan bagi yang memiliki hewan peliharaan untuk sementara dikandangkan atau diikat.

Sebelumnya, Ketua Panitia Karya Pangurip Gumi I Wayan Arya, menerangkan runtutan jalur pamelastian yang akan digelar selama empat hari tiga malam ini. Pertama, Rabu (29/1), Ida Bhatara akan tedun dari Pura Batukau menuju ke Desa Wongaya Gede, kemudian Singgah di Pura Puseh Wongaya Gede.

Dari Pura Puseh melanjutkan perjalanan ke Desa Tengkudak, Desa Penatahan, langsung melintasi Banjar Sigaran dengan melintasi Tukad Yeh Ho. Kemudian dilanjutkan Desa Buruan, dilanjutkan simpang ke Pura Puseh Wanasari.

Selanjutnya perjalanan menuju Tuakilang dan melintas di Tukad Yeh Empas dengan cara menyeberang ke sisi sebelah barat menuju ke timur atau tiba sebelah utara Terminal Tuakilang. Kemudian akan lanjut ke kota Tabanan dan kemungkinan singgah di Pura Pesimpangan di Tuakilang. Dari sana, baru menuju ke Pura Puseh Tabanan dan marerepan (menginap).

“Kemungkinan akan sampai sekitar pukul 20.00 Wita. Beliau akan marerapan di sana dan perjalanan dilanjutkan besok paginya,” jelasnya.

Kamis (30/1) pagi, lanjut Arya, sekitar pukul 05.00 Wita melanjutkan perjalanan dari Pura Puseh Tabanan melintas ke Jalan Melati. Hingga sampai di utara GOR Debes akan menuju ke timur dan tiba di wilayah Banjar Demung, Desa Kediri. Di sana beliau akan kembali melewati Tukad Yeh Panahan, kemudian naik singgah lagi ke Pura Puseh Demung.

Perjalanan kembali dilanjutkan melintasi Desa Nyitdah, di perempatan Nyitdah menuju selatan dan tiba di Ulun Desa Beraban. Dari sana akan menuju Tanah Lot, namun akan simpang di Pura Dangin Bingin. Setelah itu, baru menuju ke Tanah Lot. “Kira-kira sampai di Tanah Lot sekitar pukul 15.00 Wita,” ujarnya.

Karena upacaranya cukup besar, setelah sampai di Tanah Lot upacara akan diawali dengan Tawur Labuh Gentuh, kemudian dilanjutkan dengan Padudusan Agung, hingga Mapekelem. Setelah itu, barulah beliau akan munggah (naik) ke Pura Luhur Tanah Lot dengan melantaran kerbau.

“Prosesnya cukup panjang, kira kira agak sore beliau akan kembali melalui jalur sebelumnya. Sampai di Tabanan kira-kira sudah malam sehingga beliau marerepan (menginap) di Puseh Tabanan,” bebernya.

Kemudian besok paginya, Jumat (31/1), dilanjutkan perjalanan menuju Pura Luhur Batukau, sebelum tiba di sana akan simpang di Pura Puseh Penatahan, baru menuju Desa Tengkudak. Di sana, beliau akan simpang dan marerepan di Pura Puseh Tengkudak. Dan pada Sabtu (1/2) baru dilanjutkan ke Pura Luhur Batukau. *des

Komentar