nusabali

Sepuluh Pejudo Diseleksi Lagi

KONI Bali Menatap PON Papua 2020

  • www.nusabali.com-sepuluh-pejudo-diseleksi-lagi

Pejudo Bali yang lolos PON, mau tidak mau kami seleksi lagi. Karena aturannya, dari 16 nomor, hanya boleh mengirim 16 atlet. Itu ketentuan PB PON.

DENPASAR, NusaBali

Wakil Ketua Umum Pengprov Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Bali, Nengah Sudiartha memastikan sepuluh pejudo dari lima kelas yang lolos PON akan diseleksi lagi untuk menentukan kuota PON Papua XX/2020. Seleksi itu tidak hanya dilakukan KONI Bali, tapi terlebih oleh Pengprov PJSI Bali.

Seleksi kembali dilakukan, karena ada satu kelas tertentu meloloskan lebih dari satu pejudo. Padahal pada PON 2020 nanti, satu kelas hanya boleh mengirim satu atlet. Dengan demikian yang lolos di satu kelas lebih dari satu atlet dipastikan akan kembali diseleksi.

"Atlet yang lolos PON, mau tidak mau kami seleksi lagi. Karena aturannya, dari 16 nomor, hanya boleh mengirim 16 atlet. Itu ketentuan PB PON," ucap Nengah Sudiartha di Denpasar, Senin (27/1).

Menurut Sudiartha, dari berbagai tahapan Pra PON dengan sistem poin, akhirnya hanya ada dua provinsi yang meloloskan pejudi di semua kelas, yakni Bali dan Jawa Barat. Dari beberapa kali Pra PON, Bali total meloloskan 21 pejudo yang memenuhi peringkat sesuai ketetapan PB PJSI Pusat. Dari beberapa kelas ada dua pejudo yang lolos, sedangkan aturannya satu kelas untuk satu atlet.

"Situasi ini membuat kami harus kembali melakukan seleksi internal. Terutama satu kelas yang meloloskan lebih dari satu atlet," tegas Sudiartha.

Menurut Sudiartha, 10 pejudo akan diseleksi lagi untuk diambil lima atlet. Sebab dari lima kelas di putra putri ada meloloskan dua pejudo. Yakni, untuk putra dikelas - 73 kg ada Adi Wirawan dan Komang Ardiarta. Berikutnya dikelas - 81 kg Wiradamungga Adesta dan Bima Prasetya. Selanjutnya di kelas - 90 kg Rakyanda dan Wisnu Baruna. Dan, satu kelas lagi di + 100 kg Agastya Darma dan Suardana. Jadi di bagian putra akan ada seleksi lagi untuk empat kelas. Sedangkan di bagian putri di kelas - 78 kg antara Fania Farid atau Ade Swandewi.

"Dibagian putra kita lebih selektif dan cermat dalam melihat peluang. Kalau putri kan hanya ada satu kelas saja meloloskan dua pejudo. Jadi, di putra menjadi perhatian kami," papar Sudiartha.

Sementara itu, Ketua Umum KONI Bali, Ketut Suwandi hingga kini masih mengandalkan cabor judo di ajang PON Papua 2020. Hal itu berkaca dari prestasi pejudo Bali pada SEA Games Filipina.

Jadi KONI Bali mentargetkan empat emas dari cabor judo pada PON Papua nanti. Target itu cukup beralasan, sebab Bali diprediksi bertumpu pada pejudo eks SEA Games Filipina. Yakni, I Gede Agastya Dharma Wardhana (Agast) kelas +100 kg, I Gede Ganding Kalbu Soethama (Ganding) kelas -100 kg, Ni Kadek Anny Pandini kelas -57 kg, Gusti Ayu Putu Guna Kakihara kelas -70 kg dan Dewa Ayu Mira Widari (Mira) dikelas + 78 kg putri. Selain itu juga ditopang Fania Farid kelas -78 kg, Adesta Wiradamungga kelas 81 kg, dan Rakyanda dikelas 90 kg. *dek

Komentar