nusabali

KESEHATAN: Teh Melindungi

  • www.nusabali.com-kesehatan-teh-melindungi

Polifenol dalam teh melindungi sel dari kerusakan

Meminum teh secara rutin lebih panjang umur. Studi mengenai manfaat konsumsi teh terhadap kesehatan terus dilakukan. Yang terbaru, disebutkan peminum teh akan hidup lebih lama daripada mereka yang tak meminumnya. Studi ini dilakukan di China dengan melibatkan 10.000 orang dewasa peminum teh selama sekitar 7 tahun.

Di negara ini teh hijau adalah varian paling populer. Peserta diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu peminum teh rutin (tiga kali atau lebih dalam seminggu) dan peminum teh tidak rutin atau tidak minum teh sama sekali (kurang dari tiga kali seminggu). Hasil penelitian menyebut, peminum teh rutin lebih rendah risikonya terkena penyakit jantung dan stroke yang fatal. Mungkin itu sebabnya peminum teh cenderung berumur lebih panjang dibanding bukan peminum teh.

Kandungan polifenol yang ditemukan dalam teh telah terbukti melindungi diri terhadap penyakit jantung. Studi mekanisme mengungkapkan senyawa bioaktif ini dapat melemahkan stres oksidatif, meredakan peradangan, meningkatkan fungsi sel endotel dan kardiomiosit di jantung. Dalam studi yang dipublikasikan dalam European Journal of Preventive Cardiology, penulis utama Dr Xinyan Wang mengungkapkan, "Efek kesehatan yang yang paling kuat untuk teh hijau dan untuk peminum teh jangka panjang,” tulis Wang.

Teh adalah minuman yang kaya antioksidan, sehingga bisa membantu mencegah penyakit kronis dan membantu perbaikan sel tubuh. Tak heran jika minuman ini sejak lama dianggap menyehatkan. Ahli bedah ortopedi dari Toledo, Ohio, Anthony Kouri MD menjelaskan, teh berasal dari tanaman Camellia sinensis yang mengandung antioksidan yang dikenal sebagai katekin dan yang paling penting adalah epigallocatechin gallate (EGCG). "Antioksidan ini membantu menghilangkan radikal bebas dalam tubuh dan mengurangi peradangan," kata Kouri. Namun, apa yang terjadi jika meminum teh setiap hari, apakah baik atau buruk? Seperti dilansir dari laman Reader's Digest:
1. Menurunkan risiko kanker. Direktur Nutrisi dan Psikiatri Gaya Hidup di Massachusetts General Hospital dan Harvard Medical School, Uma Naidoo, MD menyebutkan, beberapa kanker yang bisa ditekan risikonya adalah kanker kulit, prostat, paru-paru, dan payudara. Namun, perlu diingat minum teh hanyalah salah satu cara sederhana mencegah kanker. “Berbagai jenis teh berdampak pada kanker yang berbeda," ujarnya.

2. Kulit lebih sehat. Minum teh hitam secara teratur dapat secara signifikan mengurangi risiko kanker kulit. Menariknya, cara mempersiapkannya memberikan perbedaan manfaat. Teh panas disebut lebih bermanfaat ketimbang teh dingin. “Teh hitam panas bermanfaat untuk karsinoma kulit skuamosa,” kata Naidoo.

3. Risiko diabetes menurun. Minum teh hitam setiap hari dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2 karena membantu mengendalikan gula darah setelah makan. Menurut penelitian di Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition, teh hitam dapat menurunkan gula darah dan setelah mengonsumsi makanan mengandung sukrosa.

4. Gigi lebih kuat. Minum teh sepanjang hari memang bisa sedikit menodai gigi. Namun, minum teh juga membawa manfaat untuk kesehatan gigi. Menurut penelitian dalam Journal of Oral and Maxillofacial Pathology, teh hijau memiliki efek antibakteri yang dapat mengurangi perkembangan bakteri di rongga mulut. Minum teh hijau setiap hari juga bisa menurunkan risiko gigi berlubang.

5. Kesehatan jantung. Khasiat anti-peradangan teh dapat membuat pembuluh darah lebih rileks dan jernih, sehingga mengurangi tekanan pada jantung. “Katekin dapat mengurangi peradangan sehingga menghambat pembentukan plak di arteri vital,” kata Kouri. Naidoo merekomendasikan minum tiga cangkir teh hitam per hari untuk mendapatkan manfaat optimal bagi jantung.

6. Penurunan risiko Alzheimer. Penting untuk mengetahui gejala-gejala Alzheimer dan melakukan apa yang bisa mencegahnya. Naidoo menjelaskan, teh hijau dapat membantu mengembangkan resistensi terhadap stres dan potensi penyakit Alzheimer. "Polifenol dalam teh melindungi sel dari kerusakan," katanya.

7. Tidur lebih nyenyak. Jika punya masalah sulit tidur di malam hari, cobalah bersantai sambil minum teh sebelum tidur. Menurut Naido, teh obat dari Asia Timur dikenal mampu mengatasi masalah insomnia. Penelitian di Integrative Medicine Research menyebutkan, minum teh chamomile dapat membantu meningkatkan kualitas tidur dan kualitas hidup pada mereka yang mengalami insomnia ringan hingga sedang.

8. Memusatkan perhatian lebih baik. Kafein dalam teh dapat meningkatkan perhatian dan kewaspadaan seseorang. Jika pernah sulit fokus atau konsentrasi, cobalah menyeduh secangkir teh hangat tepat sebelum bekerja untuk mendapatkan khasiatnya.

9. Metabolisme meningkat. Kafein dalam teh mampu membantu meningkatkan ketajaman mental serta metabolisme dan pembakaran lemak hingga 100 kalori per hari. Jangan berlebihan mengonsumsinya. Satu cangkir teh hijau mengandung sekitar 40 miligram kafein. Batasi asupan kafein harian tidak lebih dari 300 hingga 400 miligram.

10. Tubuh sulit menyerap zat besi. Salah satu kekurangan teh jika dikonsumsi terlalu sering. Katekin dalam teh dapat mengubah kemampuan tubuh menyerap zat besi. Artinya, bahkan meskipun makan cukup banyak makanan tinggi zat besi, tidak akan mendapatkan manfaatnya secara optimal dan bisa mengalami anemia. "Meskipun kebanyakan orang sehat tidak akan terpengaruh oleh hal ini, mereka yang memiliki kekurangan zat besi atau anemia harus menjauhkan diri dari teh hijau dalam jumlah besar," kata Kouri.
Beberapa kelompok yang tidak disarankan mengonsumsi teh dalam jumlah banyak antara lain anak-anak, wanita hamil, dan siapa saja dengan riwayat penyakit ginjal.

11. Meningkatkan risiko pendarahan. Minum teh dalam jumlah banyak setiap hari bisa membuat risiko mengalami pendarahan akibat luka kecil atau benjolan. Ahli bedah plastik bersertifikat dari Beverly Hills, California, Michelle Lee MD mengatakan, minum teh akan membuat tubuh lebih rentan terhadap memar.

12. Menurunkan efektivitas obat-obatan. Manfaat teh tampak tidak terbatas, namun berkonsultasi dengan dokter dan apoteker sebelum mengonsumsinya setiap hari bisa membantu manfaatnya tetap dirasakn secara optimal. Terutama bagi beberapa orang yang sedang mengonsumsi obat-obatan. "Katekin dapat mengganggu beberapa obat jantung dan tekanan darah. Penting untuk membicarakannya dengan dokter," kata Kouri.
Berapa banyak idealnya minum teh? Sejumlah studi menghasilkan hasik rekomendasi konsumsi teh yang berbeda-beda. Namun, jika ingin mendaparkan manfaat optimal tanpa kelebihan kafein, batasi tiga hingga lima gelas teh hijau setiap hari. Teh yang dipilih juga sangat memengaruhi efek kesehatan. Pastikan tidak memilih teh yang menggunakan pemanis tambahan. Selain itu, membuat teh sendiri cenderung lebih baik daripada membeli yang sudah jadi. Semakin banyak proses yang dilalui daun teh, maka akan semakin berkurang efektivitas manfaat katekinnya. "Teh hijau adalah yang diproses paling minimal dan memiliki manfaat kesehatan terbesar dari teh-teh yang ada," ujarnya.

Usahakan tidak mengonsumsinya dalam jumlah yang terlalu banyak. Segala sesuatu yang terlalu banyak akan menjadi tidak baik. Teh sendiri merupakan opsi sehat bagi kebanyakan orang dewasa yang sehat. Secara umum, mereka yang mengonsumsi teh hijau secara rutin cenderung lebih sehat daripada mereka yang tidak. "Teh sangat aman untuk diminum dan hanya akan memberikan kekurangan jika dikonsumsi dalam jumlah yang sangat banyak," kata Kouri.
Teh memang banyak ragamnya.
1. Teh hitam. Teh hitam memiliki rasa yang kuat dan pekat. Teh hitam mampu menurunkan kolesterol jahat, mengandung antioksidan, serta menyehatkan jantung dan sistem pencernaan. Beberapa jenis teh hitam yang terkenal di dunia berawal dari beberapa wilayah India seperti Assam, Darjeeling, dan Nilgiri. Selain di India, teh hitam dari China juga punya banyak penikmat. Teh hitam dari Keemun, Lapsang Souchong, dan Yunnan masing-masing memiliki karakter unik dan tidak ditemukan pada teh jenis lain. Dari Keemun, teh hitam hadir dengan aroma serupa bunga anggrek. Sementara dari Yunnan, teh hadir lebih pekat dan rasa lebih manis, seperti manis cokelat atau madu.

2. Teh hijau. Seperti namanya, teh hijau masih mempertahankan warna aslinya meski telah melalui berbagai tahap pemrosesan pascapetik. China dan Jepang dikenal sebagai produsen teh hijau populer. Teh hijau asal China bakal menghadirkan rasa citrus. Warnanya pun tak benar-benar hijau, lebih mirip kuning pucat. Sedangkan di Jepang, teh itu benar-benar berwarna hijau. Varietas yang cukup populer di sana adalah Gyokuro dengan kandungan klorofil tinggi. Teh hijau biasanya jadi incaran mereka yang tengah menjalani program diet. Teh hijau dinilai bisa membantu pembakaran lemak menjadi energi. Kandungan antioksidannya juga dipercaya mampu menurunkan risiko kanker.

3. Teh oolong. Teh oolong punya rasa dan aroma yang khas. Kandungan kafeinnya lebih sedikit dari teh hitam, tapi lebih banyak daripada teh hijau. Rasanya juga tak begitu kuat atau tak terlalu ringan. Beberapa varian teh oolong memiliki rasa dan aroma buah atau bunga. China dan Taiwan merupakan dua wilayah yang mengembangkan teh oolong. Ada dua ragam teh oolong populer, di antaranya tai guan yin yang memiliki tekstur creamy dan aroma bunga, serta dong ding yang berwarna hijau dengan rasa segar. Teh oolong menawarkan berbagai manfaat kesehatan, antara lain menjaga kolesterol, menstabilkan gula darah, mencegah osteoporosis, dan mengobati alergi kulit.

4. Teh putih. Teh putih kebanyakan diproduksi di wilayah China, Taiwan, India, Thailand Utara, dan Nepal Timur. Disebut demikian karena warna putih keperakan dari 'rambut' tunas teh yang belum terbuka. Seduhan teh putih akan berwarna kuning pucat. Aroma teh putih pun segar nian, seperti bunga atau bambu. Bahkan, ada pula beberapa jenis yang beraroma almond. Teh putih merupakan teh dengan kandungan antioksidan terbanyak atau tiga kali lipat daripada teh lain. Alhasil, teh putih dinilai mampu memblokir mutasi DNA pemicu kanker.

5. Teh pu-erh. Beragam pemrosesan teh ada di dunia, termasuk dengan metode fermentasi selayaknya pada teh pu-erh. Nama pu-erh sendiri diambil dari kota di Provinsi Yunnan, China. Selama proses fermentasi, daun teh terpapar mikroflora dan bakteri fermentasi layaknya pembuatan wine atau yogurt. Proses penyimpanan dalam waktu lama ini mau tak mau membuat rasa teh berubah drastis. Namun, semakin lama teh disimpan, teh bisa semakin berharga. Tradisi China menyebut teh pu-erh mampu mengobati gangguan pencernaan. Sebuah studi menyebut teh yang satu ini juga mampu menurunkan kadar kolesterol. *

Komentar