nusabali

117 Ekor Sapi Bali Diperiksa Kesehatan

  • www.nusabali.com-117-ekor-sapi-bali-diperiksa-kesehatan

Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet) Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, menggelar pemeriksaan kesehatan gratis untuk sapi Bali secara massal, yang dipusatkan di lokasi kelompok ternak pengembangan pertanian terpadu (Pepadu) Banjar Kembangsari, Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya, Selasa (21/1).

NEGARA, NusaBali

Dalam kegiatan menyasar ternak sapi Bali milik warga di wilayah Kecamatan Melaya itu ada sebanyak 117 ekor sapi Bali yang diperiksa kesehatan fisik serta reproduksinya, untuk memastikan sapi-sapi Bali ini tetap fit dan dapat bereproduksi dengan baik.

Kepala Bidang Keswan-Kesmavet Jembrana drh I Wayan Widarsa, Selasa kemarin, mengatakan pemeriksaan kesehatan secara massal untuk memastikan kesehatan sapi-sapi Bali ini, menjadi bagian upaya meningkatkan produktivitas sapi Bali di Jembrana. Di mana populasi sapi Bali yang dulu pernah hampir punah, saat ini tergolong cukup tinggi di Jembrana, yakni mencapai 32.458 ekor. Upaya menyehatkan sapi-sapi Bali ini penting agar sapi Bali tetap lestari. “Selain pemberian vitamin, kami juga lakukan pemeriksaan reproduksi. Kemudian memberikan vaksin untuk anak sapi dan calon induk sapi, termasuk kami berikan kalsium untuk sapi yang bunting. Total ada 117 ekor yang kami periksa,” ujarnya.

Selain pemberian vitamin serta vaksin, sambung drh Widarsa, juga dilakukan penyemprotan terhadap sapi-sapi tersebut, untuk menjaga kesehatan kulitnya. Terlebih sapi-sapi yang tampak warnanya agak kehitaman, lantaran sering dikerumuni lalat. Kemudian juga dilakukan pengobatan terhadap beberapa sapi yang sakit, berupa pemberian obat kepada 48 ekor anakan sapi yang cacingan, dan pemberian obat kepada 7 ekor indukan sapi yang didiagnosa mengalami CLP (corpus luteum persisten) atau semacan gangguan reproduksi. “Pemeriksaan ini juga kami lakukan berkenaan cuaca akhir-kahir ini. Tahun kemarin terjadi kemarau panjang, dan awal tahun ini hujan juga masih jarang-jarang. Dampaknya bisa menurunkan ketahanan sapi,” ucapnya.

Dari hasil pemeriksaan kesehatan dan monitoring, drh Widarsa memastikan tidak ada kasus penyakit menular ataupun mematikan terhadap sapi-sapi di Bali. Namun penyakit menular seperti Jembrana disease yang membahayakan sapi Bali, tetap diantipasi melalui pemeriksan kesehatan ini. “Mudah-mudahan tidak ada. Jadi, itu tetap kami antisipasi. Di samping pemeriksaan secara massal, kami juga rutin lakukan pengecekan ke peternak-peternak. Kebetulan saat ini, kami sudah memiliki 22 dokter hewan, dan ada di setiap kecamatan,” ujarnya.

Terkait  pemeriksaan kesehatan gratis sapi Bali secara massal itu dipastikan akan berkelanjutan ke seluruh kecamatan se-Jembrana. Sementara di Kecamatan Melaya, Selasa kemarin, sengaja dipilih di lokasi kelompok Pepadu Banjar Kembangsari, Desa Tukadaya, karena terdapat populasi sapi Bali yang cukup tinggi di kelompok setempat. Kelompok yang sebelumnya dibantu 20 ekor sapi Bali oleh Pemkab Jembrana, kini sudah memiliki 60 ekor sapi Bali, dan termasuk salah satu kelompok Pepadu yang berprestasi. *ode

Komentar