Orok Perempuan Tanpa Kepala Ditemukan di Sungai Ayung
Sesosok jasad orok berjenis kelamin perempuan tak berkepala ditemukan membusuk di Tukad Ayung, Jalan Cekomaria, Gang Intan Selatan, Desa Peguyangan Kangin, Kecamatan Denpasar Utara, Sabtu (18/1) sekitar pukul 06.30 Wita.
DENPASAR, NusaBali
Orok itu pertama kali ditemukan oleh Made Sukarata, 40, bersama anaknya Komang Ayu Astuti. Informasi diperoleh di lapangan bapak dan anak yang tinggal di Jalan Cekomaria Gang Intan Nomor 4B, Desa Peguyangan Kangin, Kecamatan Denpasar Utara ini menemukan orok itu saat hendak mandi di pancoran di Tukad Ayung. Saat keduanya tiba di Tukad Ayung, mencium bau busuk.
Penasaran dengan bau menyengat itu Komang Ayu Astuti mencoba mencari sumbernya. Sumber bau itu dicarinya ke arah selatan. Tak jauh dari tempat keduanya mandi, Astuti menemukan orok tersebut. Awalnya dikira bangkai binatang karena orok malang itu tak berkepala dan kondisinya sudah rusak. Astuti melaporkan temuannya itu kepada bapaknya Sukarata.
Mendapat laporan anaknya, Sukarata pergi melihatnya. Saat diperhatikan secara seksama Sukarata menduga bangkai yang tersangkut pada batu itu adalah orok manusia. Hal terlihat dari ciri-ciri temuan yang dikira bangkai binatang tersebut. Sukarata pun mengangkatnya dan ternyata itu adalah orok manusia yang sudah membusuk.
Temuan itu pun dilaporkan kepada Babinsa Peguyangan Kangin. “Orok ditemukan tanpa kepala dan sudah membusuk. Orok tersebut diduga dibuang di hulu dan hanyut sampai di TKP. Kepala orok tersebut diduga lepas pada saat hanyut dan kepala orok tersebut tidak ditemukan di sekitar TKP,” ucap sumber NusaBali.
Untuk mengetahui siapa ibu dari orok itu, polisi masih melakukan penyelidikan. Sebelum jasad orok itu dievakuasi ke RSUP Sanglah, Denpasar, polisi bersama warga yang datang ke sungai melakukan pencarian kepala orok tersebut. Namun upaya itu tidak membuahkan hasil. “Untuk menemukan kepalanya harus dicari dari hulu. Kemungkinan kepalanya itu lepas saat hanyut,” tandas sumber.
Dikonfirmasi terpisah, Kasubbag Humas Polresta Denpasar Iptu Andi Muh Nurul Yaqin mengaku belum mengetahui detail kronologis temuan itu. “Saya belum tahu kronologis penemuan itu. Yang pasti ada temuan seperti itu. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan karena belum diketahui siapa orangtua bayi itu,” tutur Iptu Yaqin. *pol
Penasaran dengan bau menyengat itu Komang Ayu Astuti mencoba mencari sumbernya. Sumber bau itu dicarinya ke arah selatan. Tak jauh dari tempat keduanya mandi, Astuti menemukan orok tersebut. Awalnya dikira bangkai binatang karena orok malang itu tak berkepala dan kondisinya sudah rusak. Astuti melaporkan temuannya itu kepada bapaknya Sukarata.
Mendapat laporan anaknya, Sukarata pergi melihatnya. Saat diperhatikan secara seksama Sukarata menduga bangkai yang tersangkut pada batu itu adalah orok manusia. Hal terlihat dari ciri-ciri temuan yang dikira bangkai binatang tersebut. Sukarata pun mengangkatnya dan ternyata itu adalah orok manusia yang sudah membusuk.
Temuan itu pun dilaporkan kepada Babinsa Peguyangan Kangin. “Orok ditemukan tanpa kepala dan sudah membusuk. Orok tersebut diduga dibuang di hulu dan hanyut sampai di TKP. Kepala orok tersebut diduga lepas pada saat hanyut dan kepala orok tersebut tidak ditemukan di sekitar TKP,” ucap sumber NusaBali.
Untuk mengetahui siapa ibu dari orok itu, polisi masih melakukan penyelidikan. Sebelum jasad orok itu dievakuasi ke RSUP Sanglah, Denpasar, polisi bersama warga yang datang ke sungai melakukan pencarian kepala orok tersebut. Namun upaya itu tidak membuahkan hasil. “Untuk menemukan kepalanya harus dicari dari hulu. Kemungkinan kepalanya itu lepas saat hanyut,” tandas sumber.
Dikonfirmasi terpisah, Kasubbag Humas Polresta Denpasar Iptu Andi Muh Nurul Yaqin mengaku belum mengetahui detail kronologis temuan itu. “Saya belum tahu kronologis penemuan itu. Yang pasti ada temuan seperti itu. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan karena belum diketahui siapa orangtua bayi itu,” tutur Iptu Yaqin. *pol
1
Komentar