nusabali

Target 11.577 Kunjungan, Tercapai 63 persen

  • www.nusabali.com-target-11577-kunjungan-tercapai-63-persen

UPTD Taman Budaya Provinsi Bali memberlakukan tiket bagi warga atau wisatawan yang masuk ke kawasan taman ini.

DENPASAR, NusaBali

Karcis masuk dikenakan sebesar Rp 50.000 untuk wisman dewasa, dan Rp 25.000 untuk wisman anak-anak. Wisatawan nusantara (wisnus) dewasa Rp 25.000 dan anak-anak Rp 10.000, mahasiswa Rp 5.000, dan pelajar Rp 2.000.

Sedangkan kegiatan praweedding per hari untuk mancanegara dikenakan biaya Rp 1 juta dan warga nusantara Rp 500.000. Untuk syutiing film komersil Rp 3 juta, film sosial Rp 1,5 juta, dan film pendidikan Rp 250 ribu. Mengenai julmah kunjungan ke Taman Budaya Provinsi Bai, berdasarkan data yang ada, kunjungan selama tahun 2019 mencapai 7.500 pengunjung. Dari jumlah ini terdiri 257 pengunjung untuk prawedding dari mancanegara, 394 pengunjung untuk prawedding dari nusantara, 875 pengunjung mancanegara, 279 pengunjung nusantara, 609 mahasiswa, dan 5.086 pelajar. Dari target 11.577 kunjungan, hanya mampu 7.500 kunjungan alias 63 persen.

“Ini jumlah kunjungan berdasarkan yang tercatat melalui tiket, dan di luar kunjungan selama PKB. Kalau kunjungan setiap harinya ada saja masyarakat umum, terutama yang sering latihan-latihan di sini,” jelas Kepala UPTD Taman Budaya Provinsi Bali I Made Suarja SSKar MSi.

Dikatakan, untuk pengembangan Taman Budaya Provinsi Bali tahun 2020, perbaikan kualitas bangunan seperti plafon, instalasi listrik, dan penunjang lainnya, termasuk pengaspalan di area Taman Budaya yang akan bekerjasama dengan pemerintah Kota Denpasar. Tahun 2020 yang rencananya UPTD Taman Budaya Bali akan membuka seluas-luasnya kepada masyarakat untuk pemanfaatan Gedung Kriya sebagai tempat pameran. “Ini bisa dimanfaatkan oleh masarakat umum, tidak usah bayar, tapi mereka sendiri yang mengawasi,” tuturnya.Selain itu, Taman Budaya Provinsi Bali juga merancang program pelatihan umum menari, menabuh, pedalangan, sastra Bali, gender wayang setiap Minggu pagi, gratis. Kegiatan ini telah berlangsung dari tahun ke tahun. Sosialisasi disebarkan ke sanggar-sanggar dan masyarakat. “Tahun ini kami akan mencoba membuat program pementasan seni daari sosok-sosok seniman yang memiliki karya-karya besar. Satu orang maestro akan difokuskan selama sehari mulai dari workshop, pentas, dan pameran karya, dan lain-lain,” tandasnya. *ind

Komentar