nusabali

Bypass Darmagiri Dilengkapi Patung Dipta

Semrawut, Kabel PLN dan Telkom di Ubud akan Ditanam

  • www.nusabali.com-bypass-darmagiri-dilengkapi-patung-dipta

Tahun 2020, jalan bypass Dharmagiri Gianyar akan ditata sebagai persiapan stadion Kapten I Wayan Dipta di Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, dipakai lokasi pembukaan Piala Dunia U-20.

GIANYAR, NusaBali
Jalan ini akan dilengkapi patung pahlawan Kapten I Wayan Dipta. Hal itu diungkapkan Bupati Gianyar Made Mahayastra, Kamis (2/1). Kata dia, penataan dengan trotoarisasi di kiri-kanan sepanjang Jalan Bypass Dharmagiri, dari Taman Kota Gianyar - Desa Buruan, Blahbatuh. “Jalan ini sekitar 2km. Ditargetkan selesai tahun 2021,” jelasnya.

Taman median juga ditata yang di tengahnya dibangun patung Kapten I Wayan Dipta. Patung ini sekaligus sebagai ikon stadion yang letakknya di sebelah selatan stadion. ketika baru memasuki jalan Baypas Dharmagiri.

Menurutnya, penataan ini tidak lepas dari aturan FIFA, di sekitar stadion tidak boleh ada parkiran. Hanya boleh dipakai pejalan kaki. Jadi parkirannya jauh dari stadion. Para suporter nantinya harus berjalan sekian kilo meter menuju stadion. Dikatakan, trotoar ditata dengan bahan batu alam. Targetnya tahun 2021 selesai.

Sementara itu, kabel-kabel instalasi PLN maupun Telkom yang semrawut di kawasan wisata Ubud akan ditanam. Tidak hanya merusak pemandangan, kabel tersebut juga kerap menjadi penghambat bila ada hajatan budaya seperti palebon di Ubud.

Bupati Gianyar I Made Mahayastra mengakui rencana menanam kabel di Ubud sudah jadi wacana sejak lama. Dalam periode kepemimpinannya kini, Mahayastra optimis rencana itu terwujud. Kabel-kabel akan ditempatkan pada tempat khusus di bawah tanah dengan kedalaman 1,5 meter lebar 1 meter. Aanggaran proyek ini Rp 12 miliar dari APBD Gianyar 2020. “Penanaman kanel ini dari Catus Pata atau depan Puri Ubud ke timur sampai Patung Arjuna, Desa Peliatan ," katanya kepada awak media, beberapa waktu lalu.

Kata Bupati Mahayastra, pengerjaan proyek ini dilakukan pada malam hari dan bila sudah menjelang pagi distop. “Dikerjakan malam hari saja, sehingga tidak mengganggu wisatawan dan lalu lintas saat siang," katanya.

Diakui, penanaman kabel di sepanjang jalur tersebut sudah menjadi cita-cita sejak lama. Sebab jalur tersebut menjadi akses untuk hajatan budaya terutama palebon Puri Ubud yang selalu menjadi perhatian wisatawan yang ke Ubud.

Diakui, setiap ada hajatan palebon, kebel dari catus pata Ubud ke timur itu harus diputus dalam kurun waktu cukup lama. Kondisi ini tentu memberi problem untuk sejumlah pemilik akomodasi di kawasan itu. "Ya kalau hotel besar tidak masalah listrik dimatikan, mereka punya listrik cadangan. Kalau akomodasi kecil akan merugi. Karena stok makanan seperti daging dan sayuran yang tidak didinginkan bisa rusak," katanya.

Bupati juga mempertimbangkan tingginya anggaran memutus kabel untuk satu kali hajatan budaya. “ Penanaman kabel ini penting untuk menjaga kenyamanan dan kelancaran di Ubud, “ imbuhnya. Khusus untuk wilayah Kelurahan Ubud dan Desa Peliatan, dia mengaku akan menata pedestrian berbahan batu alam.*nvi

Komentar