nusabali

Didominasi Sampah Plastik, Volume Capai 2 Truk Tiap Hari

Puluhan Petugas PDAM Bersihkan Bar Screen Waduk

  • www.nusabali.com-didominasi-sampah-plastik-volume-capai-2-truk-tiap-hari

Mengantisipasi gangguan produksi air bersih, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mangutama Badung melakukan pembersihan sampah yang menumpuk di bar screen waduk di estuary dam, Suwung, Denpasar Selatan pada Sabtu (28/12) sore.

MANGUPURA, NusaBali

Aksi bersih-bersih yang dilakukan oleh puluhan petugas ini untuk mengangkat sampah plastik yang menutupi saluran ke tempat produksi. Mirisnya, setiap hari pihak PDAM membersihkan dua truk sampah di lokasi tersebut.

Direktur Teknik PDAM Tirta Mangutama I Wayan Suyasa, menerangkan saat musim penghujan, persoalan yang dihadapi oleh PDAM tidak lagi pada minimnya debit air yang akan diolah. Namun, persoalan itu bergeser pada masalah sampah. Sampah yang didominasi oleh plastik menumpuk di estuary dam. Hal ini membuat air yang hendak masuk ke mesin pengolahan terhalang. Sehingga, perlu dilakukan penanganan yang tepat agar sampah itu tidak sampai menutup saluran ke produksi.

“Memang untuk saat ini, kami intens melakukan pembersihan sampah yang ada di dam ini. Karena, sampah plastik dan ranting kayu ini mengganggu aliran air yang akan diolah. Kalau volume sampah ini memang sudah beberapa hari belakangan ini mulai meningkat,” kata Suyasa, Minggu (29/12) siang.

Diakuinya, setiap hari petugas yang berjumlah 20 orang selalu melakukan pengangkatan sampah dari dam yang menghalangi air yang hendak masuk ke bar screen. Jumlahnya tiap hari mencapai 2 truk.

Terkait dampak produksi air karena menumpuknya sampah, Suyasa mengakui bahwa sejauh ini produksi air masih stabil. Hal ini disebabkan air yang berlimpah dan bisa ditampung di penampungan sebelum diproduksi. Dalam sehari tingkat produksi mencapai 500 liter per detik air bersih. “Kalau soal air tidak ada kendala lagi. Tapi sampah ini yang menjadi kendala, soalnya menutupi akses air menuju penampungan dan juga tempat produksi. Makanya, sejak beberapa hari belakangan ini, kami intens melakukan pembersihan. Sejauh ini normal-normal saja, namun yang dikhawatirkan kalau sampai sampah itu menutup total aliran ke sana (produksi),” ungkapnya.

Guna mengatasi persoalan itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan PUPR dan Balai Wilayah Sungai (BWS) untuk melakukan berbagai upaya mengatasi sampah ini. Salah satu agendanya dengan menambah pemasangan jaring di akses masuk air ke area produksi. “Memang saat ini sudah ada jaring, tapi kita akan lakukan penambahan lagi. Ini yang akan kita bahas bersama dengan PUPR dan BWS. Upaya ini agar produksi air bersih tidak terganggu, sehingga pasokan air ke warga juga tidak terdampak,” imbuhnya. *dar

Komentar