nusabali

Teror Ular Kembali Hantui Pengontrak Ruko di Jalan Hasanudin Jembrana

  • www.nusabali.com-teror-ular-kembali-hantui-pengontrak-ruko-di-jalan-hasanudin-jembrana

Sejumlah pengontrak rumah toko (ruko) di Jalan Hasanudin, sebelah barat Gedung Kesenian Bung Karno (GKBK) Jembrana, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan/Kabupaten Jembrana, kembali dihantui teror ular.

NEGARA, NusaBali

Salah satu cafetaria yang sempat dimasuki seekor ular kobra, Selasa (26/11) siang, lagi-lagi dimasuki seekor ular hitam pada Kamis (26/12) sore. Bahkan, ular hitam yang diduga berasal dari semak-semak di lahan kosong belakang ruko, itu diketahui masuk sampai ke tempat pengunjung cafetaria.

Berdasar informasi, kemunculan ular hitam yang belum diketahui jenisnya, itu pertama kali dilihat anak pemilik cafetaria, Namira, 14, pada sekitar pukul 15.30 Wita. Saat itu, Namira yang hendak membuat es buah di tempat bartender yang menjadi satu dengan tempat pengunjung, tiba-tiba dikagetkan kemunculan ular hitam yang berlegak-legok di samping kulkas. “Pas lihat ularnya, langsung saya panggil Pak Ambara (I Gede Agus Ambara, karyawan di cafetaria setempat). Sempat berusaha lihat dari jauh, ularnya itu sempat juga naik ke atas rak,” ujarnya.

Saat berusaha diusir Ambara bersama salah satu temannya, ular hitam yang diperkirakan seukuran dua kali tulunjuk orang dewasa, itu sempat masuk ke bawah sofa tempat pengunjung di sebelah tempat bartender. Karena takut dan tidak melihat jelas pergerakan ular tersebut, Ambara bersama temannya, berinisiatif meminta bantuan dari petugas Satpol PP Jembrana. “Terakhir masuk ke bawah sofa. Karena saya takut, saya juga tidak berani mendekat. Takut nanti malah saya dipatuk. Makanya tadi nunggu bantuan dari Pol PP,” ucap Ambara, yang sengaja menunggu di luar bersama anak bosnya, dan menolak pengunjung pada sore tersebut, sambil menungu bantuan dari Satpol PP.

Ambara yang sebelumnya melihat ular kobra di dalam dapur cafetaria pada Selasa (26/11) lalu, mengaku tidak mengetahu jenis ular tersebut. Yang pasti, ukuran ular berwarna hitam itu lebih kecil dibanding ular kobra sebelumnya, yang diduga berasal dari semak-semak lahan kosong di belakang ruko. “Kalau yang duluan, saya berani pastikan kobra, karena di bawahnya terlihat jelas warna putih. Tetapi yang tadi itu, semunya berwarna hitam,” ucapnya.

Sementara empat orang anggota Satpol PP Jembrana yang sempat berusaha memburu ular di dalam cafetaria tersebut, pada sekitar pukul 16.00 Wita atau berselang 30 menit setelah terakhir ular terlihat ke bawah sofa, tidak menemukan tanda-tanda keberadaan ular. Selain menggeser deretan sofa, juga sempat dicek ke tempat bartender termasuk di dalam dapur, dan hasilnya tetap nihil. “Kemungkinan sudah kabur ke belakang. Tadi (kemarin) sudah semua dicek, tidak ada ular,” ucap salah satu anggota Satpol PP Jembrana yang sempat mengobrak-abrik ke dalam cafetaria tersebut.

Untuk diketahui, dari informasi pengontrak di areal ruko setempat, sekitar bulan Mei lalu, juga sempat ditemukan seekor ular kobra yang masuk di dalam kamar mandi di toko baju sebelah cafetaria ini. Ular cobra yang besarnya diperkirakan mencapai sepergelangan orang dewasa, itu berhasil ditangkap salah satu anggota Satpol PP. Kemudian sekitar bulan Oktober lalu, juga sempat muncul seekor ular kobra di gym yang berada di sebelah selatan cafetaria, ini namun tidak berhasil ditangkap. *ode

Komentar